Jumat, 29 April 2011

SEKELUMIT ARTIKEL PERJUANGAN HIDUP

 

 

 

Rahasia perjuangan hidup


Ada sebuah kisah yang patut menjadi renungan kita bersama bagaimana kita mensikapi hidup dan perjuangannya. Pada suatu ketika seseorang menemukan kepompong seekor kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.
Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Gembira hati orang tersebut karena telah melepaskan kesulitan yang diderita oleh kupu-kupu itu. Namun, kupu-kupu tadi mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayapnya mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap yang mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Dari kisah tersebut kalau kita renungi kadang-kadang yang namanya perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan dan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita-cita dan harapan yang kita mintakan. Kita mungkin tidak akan pernah dapat “Terbang“. Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengasih dan maha Penyayang.
Ada ungkapan bijak lainnya dari pujangga terdahulu
Kita memohon Kekuatan…
Dan Tuhan memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar.

Kita memohon kebijakan…
Dan Tuhan memberi kita berbagai persoalan Hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.
Kita memohon kemakmuran…
Dan Tuhan memberi kita Otak dan Tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran.
Kita memohon Keteguhan Hati…
Dan Tuhan memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi.
Kita memohon Cinta…
Dan Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.
Kita Memohon kemurahan/kebaikan hati…
Dan Tuhan memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti.
Begitulah cara Tuhan membimbing Kita. Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya inginkan, berarti bahwa saya tidak mendapatkan segala yang saya butuhkan? Kadang Tuhan tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak mengerti mengenal, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, padahal justru itulah yang terbaik untuk kita.
Tetaplah berjuang…berusaha…dan berserah diri…
Jika itu yang terbaik maka pasti Tuhan akan memberikannya untuk kita.
Bersyukurlah karena kamu belum memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan,
seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan.
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu,
karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit,
karena di masa itulah kamu tumbuh.
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu,
karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang.
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru,
karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.
Hidup adalah perjuangan, di sanalah kita juga butuh pengorbanan.

Perjuangan Hidup Cetak Email
Kontributor: Bonefasius Sambo   
Minggu, 29 November 2009 05:49
Pepatah klasik "hidup adalah perjuangan" itu tepat dan perlu dicermati oleh setiap manusia. Hidup itu memang perjuangan! Ya... perjuangan yang tanpa kenal batas dan akhir. Untuk menjadi hidup terasa lebih hidup, prasyaratnya ada hal-hal yang benar, tepat, bernilai, dan juga bermakna mesti dilakukan.
Menjalani hidup diawali dengan langkah yang korektif, reflektif atau introspeksi. Tidak ketinggalan harus belajar dari pengalaman masa lalu. Dalam menjalani hidup sudah selayaknya individu mengenali diri serta memahaminya. Ia perlu menyadari kelemahannya sekaligus mengaktualisasikan potensi atau talenta diri. Berpikir positif dan rasa optimisme adalah daya dorong utama dalam prosesnya. Lalu, bila mendambakan progresifitas maka ia harus bekerja, belajar, melakukan analisa dan juga evaluasi dua kali, tiga kali bahkan lebih banyak lagi dari orang lain. Hal lain lagi yang mendukung proses kehidupan untuk menggapai sukses adalah kemampuan mengendalikan diri, agar tidak tergelincir dalam jurang keputusasaan. Maka dengan demikian, terbitlah titik terang yang mampu memerangi awan kelabu kehidupan. Alhasil ia pun akan meraih tujuan atau target, kita sebut mahkota sukses.
Pepatah bijak menjelaskan bahwa sukses adalah sebuah proses panjang, tetapi jangan putus asa bila kegagalan datang menghampirinya. Sebab kegagalan bukan akhir segala-galanya. Untuk itu kita harus sabar,karena kesabaran adalah bukti kebesaran jiwa. Orang-orang hebat seperti Mahatma Gandhi, Abraham Lincoln, Nelson Mandela dan juga Ir.Soekarna adalah contoh punggawa yang berjiwa besar. Patut kita catat "semua orang bisa menjadi hebat, akan tetapi tidak semua orang hebat menjadi terkenal", kutiban. Jadi, bagaimana dengan kita?***
Penulis adalah Guru, tinggal di Mangili-Sumba Timur.

 KISAH PERJUANGAN HIDUP ANAK PEMBUAT BATUBATA
Jono, seorang bocah pinggiran kota yang rela melepas 'dunianya' hanya untuk membantu orangtua. Setiap hari jono membantu mengankut dan menjemur batubata. Ya, pekerjaan orangtua jono hanyalah pengrajin batubata kecil. Anak sekecil jono terpaksa mengerjakan pekerjaan orang dewasa, tidak disuruh, tapi ia tak tega melihat ayahnya bekerja sendirian.

Bocah sekecil itu sanggup meninggalkan masa kacilnya yang seharusnya menikmati indahnya masa kekanak-kanakan. Jono selalu terlihat riang ketika membantu ayah. Tapi, kita tidak tahu apakah jono benar-benar periang, ataukah jono menyembunyikan rasa sedihnya agar ayah dan ibu tidak ikut sedih. Bocah sekecil ini sudah mampu memiliki rasa prihatin terhadap orang tua. Sudahkan kita memiliki rasa belas kasihan terhadap orang tua kita ? jawabnya ada dalam diri kita masing-masing.

Jono si kecil yang tak tega melihat ayahnya bekerja sendiri ikut membantu menyusun dan memindahkan bata. Mirisnya, pekerjaan ini tidak dilakukan di hari libur, jono ternyata tak bersekolah. orangtua jono tak sanggup membiayai jono agar tetap duduk di bangku sekolah.

Jono terpaksa membantu orang tuanya di saat teman sebayanya mengenyam pendidikan di sekolah. disaat teman sebayanya bercanda bersenang-senang menikmati masa kanak-kanak. Pemerintah semestinya harus lebih tanggap dengan masalah-masalah seperti ini.

Kita menyadari bahwa menuntut ilmu sangat penting dimulai dari dini hari, apa jadinya jika masa kanak-kanak diisi dengan pekerjaan yang tidak seharusnya dikerjakan. Jono adalah seorang bocah yang cukup tangguh, saya sempat kagum dengannya, dalam usia yang sungguh-sungguh sangat muda, masih bocah malahan, naum telah dapat membantu penderitaan orang tuanya.

Lampu Merah dan Kesedihan

Friday, November 21st, 2008 | Cerita Motivasi

Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Jack
segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu
perempatan di situ cukup padat sehingga lampu merah biasanya menyala cukup
lama. Kebetulan jalan di depannya agak lenggang. Lampu berganti kuning. Hati
Jack berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter
menjelang garis jalan, lampu merah menyala. Jack bimbang, haruskah ia
berhenti atau terus saja. “Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem
mendadak,” pikirnya sambil terus melaju.

Prit! Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya
berhenti. Jack menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati.
Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.
Hey, itu khan Bob, teman mainnya semasa SMA dulu. Hati Jack agak lega. Ia
melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
“Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!”
“Hai, Jack.” Tanpa senyum.
“Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru. Istri
saya sedang menunggu di rumah.”
“Oh ya?” Tampaknya Bob agak ragu.
Nah, bagus kalau begitu. “Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan
anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh
terlambat, dong.”
“Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu
merah di persimpangan ini.”
O-o, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jack harus ganti strategi.
“Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah.
Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala.” Aha, terkadang berdusta
sedikit bisa memperlancar keadaan.
“Ayo dong Jack. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIMmu.”
Dengan ketus Jack menyerahkan SIM lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup
kaca jendelanya. Sementara Bob menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa
saat kemudian Bob mengetuk kaca jendela. Jack memandangi wajah Bob dengan
penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itu sedikit. Ah, lima centi sudah cukup
untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Bob kembali ke posnya.
Jack mengambil surat tilang yang diselipkan Bob di sela-sela kaca jendela.
Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa
ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru
Jack membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Bob.
“Halo Jack,
Tahukah kamu Jack, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, Ia
sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah.
Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas ia bisa bertemu
dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah
tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan  berkenan
mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk.
Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu
juga kali ini. Maafkan aku Jack. Doakan agar permohonan kami terkabulkan.
Berhati-hatilah.
Bob”
Jack terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bob. Namun, Bob
sudah meninggalkan pos jaganya entah kemana. Sepanjang jalan pulang ia
mengemudi perlahan dengan hati tak tentu sambil berharap kesalahannya
dimaafkan.
Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa
jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga,
jalanilah dengan penuh hati-hati. – Penulis tanpa nama. (Posting dari
seorang rekan yang tak mau disebut namanya.)

Menciptakan Pola Pikir

Tuesday, December 7th, 2010 | Cerita Motivasi

 
Ketika teman saya sedang melewati gajah, ia tiba-tiba berhenti, bingung dengan  makhluk-makhluk besar yang diikat oleh tali kecil pada kaki depan mereka. Gajah tidak rantai, juga tidak dikandang. Sudah jelas gajah bisa melepaskan diri kapan saja dari tali yang mengikat gajah tersebut. Teman saya bertanya ke pelatih yang ada didekatnya, kenapa hewan-hewan besar (gajah) itu tidak berusaha melarikan diri, padahal itu adalah sangat mudah untuk gajahlakukan.
“Yah,” kata pelatih gajah, “ketika gajah-gajah itu masih sangat muda dan jauh lebih kecil, kami mengikat gajah tersebut menggunakan tali ukuran kecil yang pada usia saat itu cukup untuk menahan gajah tersebut. Ketika gajah-gajah itu tumbuh, gajah-gajah itu dikondisikan untuk percaya bahwa gajahtersebut tidak dapat melepaskan diri dari ikatan itu. Gajah itu percaya bahwa tali yang kecil itu masih bisa menahan mereka, sehingga gajah-gajah tersebut tidak pernah mencoba membebaskan diri.
Teman saya kagum. Gajah ini bisa setiap saat melepaskan diri dari ikatan mereka tetapi karena mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, mereka berdiam diri. Gajahtersebut terjebak dengan apa yang mereka percayai.
Sahabat Resensi.net seperti gajah, berapa banyak dari kita menjalani hidup tergantung pada keyakinan bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu, hanya karena kita gagal sekali sebelumnya? Kita telah tumbuh lebih dewasa, paling tidak telah bertambah usia dan pengalaman hidup. Jadi mari kita coba ulangi apa yang kita takut karenanya, bukan untuk gagal lagi, tetapi untuk menutup ketakutan dengan keberhasilan.
Gagal meyakinkan diri untuk mencoba lagi, adalah kegagalan yang sesungguhnya
Anda mungkin pernah gagal dalam berjuang, tetapi tidak ada kata gagal dalam perjuangan. Cobalah sahabat..
Admin – Salatiga

Bekerja Sepenuh Hati

Saturday, January 8th, 2011 | Artikel Motivasi, Cerita Motivasi

 
Suatu Ketika Mercedez Benz owner memiliki masalah dengan kran air di kamar mandi dalam rumahnya. Kran tersebut selalu bocor sampai Big Bos Marcedez itu khawatir akan keselamatan anaknya yang mungkin saja dapat terpeleset dan jatuh.
Mengikuti rekomendasi temannya, Mr. Benz menghubungi tukang ledeng agar memperbaiki kran miliknya. Akhirnya dibuat perjanjian untuk memperbaiki yaitu 2 hari kemudian. Karena si tukang ledeng cukup sibuk. Sama sekali si Tukang ledeng tidak mengetahui bahwa si penelpon adalah  termasuk orang penting, pemilik perusahaan mobil terbesar di Jerman.

Setelah ditelpon, satu hari kemudian si tukang ledeng menghubungi Mr. Benz untuk menyampaikan ucapan terima kasih karena telah bersedia menunggu hingga satu hari lagi.
Mr. Benz-pun kagum atas pelayanan si tukang ledeng dan cara berbicaranya.
Hari berikutnya pada hari yang telah ditentukan, si tukang ledeng datang untuk memperbaiki kran yang bocor di rumah Mr. Benz.
Setelah diutak-atik, akhirnya kran pun selesai diperbaiki dan setelah menerima pembayaran atas jasanya, si tukang ledeng pulang .
Sekitar 2(dua) minggu kemudian setelah hari itu, si tukang ledeng menelpon Mr. Benz untuk menanyakan apakah kran yang telah diperbaiki sudah benar-benar beres dan tidak ada masalah yang timbul? Ternyata Mr. Benz puas akan kerja si tukang ledeng dan mengucapkan terima kasih atas pelayanan si tukang ledeng. Mr. Benz berpikir, bahwa orang ini pasti orang yang hebat walaupun hanya tukang ledeng.
Beberapa bulan kemudian Mr. Benz merekrut si tukang ledeng untuk bekerja di perusahaannya. Tahukah Anda siapa namanya?
Ya, dialah Christopher L. Jr. Saat ini jabatannya adalah General Manager Customer Satisfaction and Public Relation di Mercedez Benz !
========
Sahabat Resensi.net, tahukah anda apa makna dari cerita diatas. Cerita diatas memberikan motivasi kepada kita untuk memberikan yang terbaik di kehidupan ini apapun posisi kita saat ini. Kita tidak tahu, sebenarnya posisi kehidupan kita dimana, namun dengan memberikan yang terbaik, kita tidak akan menoleh kebelakang melihat goresan cerita kehidupan kita dengan kekecewaan. Yang ada hanyalah senyum kepuasan akan apa yang telah kita lakukan.
Kehidupan ini hanyalah panggung sandiwara, maka sebaik-baik pemain adalah yang bermain sebaik mungkin dengan kesadaran bahwa perannya hanya sementara.
Ada naskah dan skenario Sang Pencipta yang tidak kita tahu.
Dibalik kebahagiaan, terkadang skenario selanjutnya adalah kesediihan, begitu pula terkadang dibalik kesedihan, skenario selanjutnya adalah kebahagiaan.
Hanya 2 hal yang dapat kita lakukan, yaitu meyakini bahwa skenario yang Allah berikan adalah yang terbaik dan berbuat yang terbaik dalam melalui setiap peristiwa kehidupan kita.
Maka jika Sahabat dalam kesedihan, kegalauan hati, keresahan jiwa, ingatlah bahwa itu hanya sementara…

Bagaimana Mengemas Hidup

Saturday, October 30th, 2010 | Artikel Motivasi, Sosok Motivasi

Bagi sebagian orang pemasaran identik dengan sales/tenaga penjual. Apabila mendengar kata pemasaran, pikiran langsung melayang pada sosok sales, membawa barang dagangan di kanan kiri motor, menawarkan produk sana sini, dikejar-kejar target,wuah, pasti dalam hati langsung berkata “No!!!!masa sekolah tinggi-tinggi hanya jadi sales”. Hal ini didukung dengan para orang tua yang menanamkan bahwa pendidikan yang diberikan kepada anak-anak mereka nantinya sebagai bekal menjadi orang kantoran, duduk di belakang meja, ruangan ber-ac plus gaji gede. Wuah, impian semua orang kalau memang harapan tersebut bisa semuanya terkabul. Tapi ??benarkah kenyataan itu dirasakan. Banyak sekali keluhan-keluhan yang mampir di telinga penulis. “Pekerjaan hanya di kantor, ruangan ac tapi kenapa gak bosan-bosannya aku dihinggapi rasa cemas ??” seorang teman datang sambil mengeluh. “ Perlu refreshing, mungkin bisa membuatmu tenang!!” saran saya. “Sama saja, lagian mana ada waktu buat refreshing toh sepulang dari refreshing juga kayak gini lagi”. Senyum dan doa semoga kawan saya tersebut menemukan solusi yang tepat bagi dirinya sendiri. Sedikit kejam mungkin sebagai kawan saya tidak membantu apa-apa, sekedar saran refreshing semua orang pasti bisa. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa saya berharap kawan saya menemukan solusi yang tepat bagi dirinya sendiri merupakan hal yang paling tidak mudah. Tapi itu adalah kunci dari semua yaitu DIRI SENDIRI.
Coba kita renungkan. Saat kita bayi, bukankah belajar tengkurap adalah kemauan kita sendiri karena ingin punya variasi gerak selain telentang sambil terkekeh kekeh apabila ayah dan ibu menggoda dengan mainan kesukaan kita. Kemudian ketika kita belajar berjalan, itu juga kemauan kita sendiri. Mulai dari berpegangan pada tepian meja lalu berdiri kemudian berjalan, tiba-tiba Gubrakk!!ibu menjerit. Tapi kita tetap pantang menyerah, terus dan terus belajar hingga bisa berlari menikmati luasnya dunia ini. Masih banyak lagi hal-hal yang seringkali tidak kita sadari telah kita lakukan hingga saat ini. Saya rasa tentang diri sendiri cukup anda sendiri yang bisa memahami. Ada baiknya kita kembali ke topik pemasaran. Ternyata sebagian besar hidup kita, terdiri atas peristiwa yang berkaitan dengan pemasaran. Entah anda setuju atau tidak sebagai contoh kawan saya tadi, dia menjual kemampuan dan ilmu pengetahuannya untuk pekerjaan di kantor, ruangan ber-ac, gaji gede bahkan menjual waktu refreshingnya demi mendapatkan satu kata cemas. Kadang saya sendiri juga bingung, kalau dikategorikan sukses, saya bukan orang sukses. Kalau dikategorikan sebagai penulis, saya cuma iseng-iseng saja di waktu longgar. Tapi apakah saya juga harus kejam pada hidup saya, haruskah saya menjual hidup dan hanya mendapatkan kecemasan. Anda mungkin juga sependapat dengan saya, semoga.
Kalau begitu dalam keseharian kita jadi pemasar??jadi sales dong??kalau saya jawab bukan,jelas saya pembohong publik dan saya tidak mau jadi pembohong yang menjual rayuan. Pasti anda berkata dalam hati, menjual lagi, menjual lagi. Apa benar sehari-hari menjadi sales bagi diri kita sendiri ?? Mungkin itu jawaban yang lebih bijak buat kita semua sehingga pandangan tentang pemasaran tidak lagi mengarah hanya pada sales (tenaga penjual) tapi lebih kepada aplikasi dalam kehidupan yang lebih luas cakupannya.
Bukan penulis ingin memberikan pledoi terhadap pemasaran tetapi apa yang dibahas di atas hanya untuk membukakan cakrawala tentang pemasaran sehingga nantinya kita tidak lagi menjual hidup kita pada hal-hal yang tidak perlu bahkan mungkin merusak diri kita sendiri.
Penulis memberi judul artikel ini HOW to PACKAGE (Bagaimana Mengemas) sehingga kita bisa mengatur hidup lebih bermakna bukan sekedar kemas jual. Semua orang bisa mengemas tapi mengemas yang berkualitas belum tentu semua orang mampu.
Dengan sudut pandang/cakrawala yang telah terbuka luas kita dapat meraba-raba hidup kita mulai dari bangun tidur, beraktivitas sampai dengan tidur lagi. Percaya atau tidak dalam rangkaian satu hari beraktivitas anda dan saya banyak melakukan kegiatan mengemas dan tentunya menjual. Sebagai contoh saat bangun tidur kemudian mandi dan berganti baju, ini adalah contoh sederhana yang menjadi rutinitas kita sehari-hari. Kegiatan sesederhana itu kita lakukan bukan tanpa tujuan, salah satunya agar kita tampak menarik. Usaha untuk tampak menarik adalah cara kita mengemas diri kita sehingga apabila nanti berkomunikasi dengan kawan atau orang-orang sepanjang perjalanan kita tampil penuh percaya diri tanpa rasa cemas. Lagi-lagi kata cemas, tapi jujur bila mengakui lebih sering hidup kita, kita jual pada kecemasan. Dengan kegiatan mengemas kita tampil percaya diri. Mengemas sendiri mendapatkan percaya diri. Simpel dan tidak ada kata-kata cemas di sana. Bukankah itu lebih baik. Secara sederhana memang gampang diuraikan tapi hidup kan bukan sekedar mandi, dandan terus pergi aktivitas ? mungkin itu yang menjadi pertanyaan anda. Tanpa perlu melotot, daripada bola mata mencolot. Coba kita cermati, bukankah dengan hal sesederhana itu kita bisa menikmati aktivitas kita. Bukankah dengan berdandan kita tampil percaya diri bahkan bila di kaca sering kita merasa paling tampan/cantik (bila di kaca). Itu baru yang sederhana untuk aktivitas biasa, bagaimana jika kita tiba-tiba mendapatkan kesempatan bertemu dengan Bapak Presiden. Pasti heboh luar biasa.
Ternyata kunci mengemas hidup adalah hal-hal kecil yang kita lakukan untuk diri kita sendiri dalam menghadapi kehidupan, seperti yang saya utarakan berupa doa untuk kawan saya tadi. How to Package your life, It’s all about yours. Bagaimana mengemas hidup anda, semuanya tergantung anda sendiri. Pilihannya mau menjual hanya kepada kecemasan atau pada percaya diri yang anda mulai dari diri sendiri. Saya hanya mengingatkan hal yang besar akan tiba jika anda mampu mengemas sendiri hal yang kecil dengan kualitas nomor 1, dipadu dengan rasa syukur kepada Tuhan menjadikan semuanya luar biasa. salam.
mengemas hidup 
Bagi sebagian orang pemasaran identik dengan sales/tenaga penjual. Apabila mendengar kata pemasaran, pikiran langsung melayang pada sosok sales, membawa barang dagangan di kanan kiri motor, menawarkan produk sana sini, dikejar-kejar target,wuah, pasti dalam hati langsung berkata “No!!!!masa sekolah tinggi-tinggi hanya jadi sales”. Hal ini didukung dengan para orang tua yang menanamkan bahwa pendidikan yang diberikan kepada anak-anak mereka nantinya sebagai bekal menjadi orang kantoran, duduk di belakang meja, ruangan ber-ac plus gaji gede. Wuah, impian semua orang kalau memang harapan tersebut bisa semuanya terkabul. Tapi ??benarkah kenyataan itu dirasakan. Banyak sekali keluhan-keluhan yang mampir di telinga penulis. “Pekerjaan hanya di kantor, ruangan ac tapi kenapa gak bosan-bosannya aku dihinggapi rasa cemas ??” seorang teman datang sambil mengeluh. “ Perlu refreshing, mungkin bisa membuatmu tenang!!” saran saya. “Sama saja, lagian mana ada waktu buat refreshing toh sepulang dari refreshing juga kayak gini lagi”. Senyum dan doa semoga kawan saya tersebut menemukan solusi yang tepat bagi dirinya sendiri. Sedikit kejam mungkin sebagai kawan saya tidak membantu apa-apa, sekedar saran refreshing semua orang pasti bisa. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa saya berharap kawan saya menemukan solusi yang tepat bagi dirinya sendiri merupakan hal yang paling tidak mudah. Tapi itu adalah kunci dari semua yaitu DIRI SENDIRI.

Coba kita renungkan. Saat kita bayi, bukankah belajar tengkurap adalah kemauan kita sendiri karena ingin punya variasi gerak selain telentang sambil terkekeh kekeh apabila ayah dan ibu menggoda dengan mainan kesukaan kita. Kemudian ketika kita belajar berjalan, itu juga kemauan kita sendiri. Mulai dari berpegangan pada tepian meja lalu berdiri kemudian berjalan, tiba-tiba Gubrakk!!ibu menjerit. Tapi kita tetap pantang menyerah, terus dan terus belajar hingga bisa berlari menikmati luasnya dunia ini. Masih banyak lagi hal-hal yang seringkali tidak kita sadari telah kita lakukan hingga saat ini. Saya rasa tentang diri sendiri cukup anda sendiri yang bisa memahami. Ada baiknya kita kembali ke topik pemasaran. Ternyata sebagian besar hidup kita, terdiri atas peristiwa yang berkaitan dengan pemasaran. Entah anda setuju atau tidak sebagai contoh kawan saya tadi, dia menjual kemampuan dan ilmu pengetahuannya untuk pekerjaan di kantor, ruangan ber-ac, gaji gede bahkan menjual waktu refreshingnya demi mendapatkan satu kata cemas. Kadang saya sendiri juga bingung, kalau dikategorikan sukses, saya bukan orang sukses. Kalau dikategorikan sebagai penulis, saya cuma iseng-iseng saja di waktu longgar. Tapi apakah saya juga harus kejam pada hidup saya, haruskah saya menjual hidup dan hanya mendapatkan kecemasan. Anda mungkin juga sependapat dengan saya, semoga.

Kalau begitu dalam keseharian kita jadi pemasar??jadi sales dong??kalau saya jawab bukan,jelas saya pembohong publik dan saya tidak mau jadi pembohong yang menjual rayuan. Pasti anda berkata dalam hati, menjual lagi, menjual lagi. Apa benar sehari-hari menjadi sales bagi diri kita sendiri ?? Mungkin itu jawaban yang lebih bijak buat kita semua sehingga pandangan tentang pemasaran tidak lagi mengarah hanya pada sales (tenaga penjual) tapi lebih kepada aplikasi dalam kehidupan yang lebih luas cakupannya.
Bukan penulis ingin memberikan pledoi terhadap pemasaran tetapi apa yang dibahas di atas hanya untuk membukakan cakrawala tentang pemasaran sehingga nantinya kita tidak lagi menjual hidup kita pada hal-hal yang tidak perlu bahkan mungkin merusak diri kita sendiri.
Penulis memberi judul artikel ini HOW to PACKAGE (Bagaimana Mengemas) sehingga kita bisa mengatur hidup lebih bermakna bukan sekedar kemas jual. Semua orang bisa mengemas tapi mengemas yang berkualitas belum tentu semua orang mampu.

Dengan sudut pandang/cakrawala yang telah terbuka luas kita dapat meraba-raba hidup kita mulai dari bangun tidur, beraktivitas sampai dengan tidur lagi. Percaya atau tidak dalam rangkaian satu hari beraktivitas anda dan saya banyak melakukan kegiatan mengemas dan tentunya menjual. Sebagai contoh saat bangun tidur kemudian mandi dan berganti baju, ini adalah contoh sederhana yang menjadi rutinitas kita sehari-hari. 

Kegiatan sesederhana itu kita lakukan bukan tanpa tujuan, salah satunya agar kita tampak menarik. Usaha untuk tampak menarik adalah cara kita mengemas diri kita sehingga apabila nanti berkomunikasi dengan kawan atau orang-orang sepanjang perjalanan kita tampil penuh percaya diri tanpa rasa cemas. Lagi-lagi kata cemas, tapi jujur bila mengakui lebih sering hidup kita, kita jual pada kecemasan. Dengan kegiatan mengemas kita tampil percaya diri. Mengemas sendiri mendapatkan percaya diri. Simpel dan tidak ada kata-kata cemas di sana. Bukankah itu lebih baik. Secara sederhana memang gampang diuraikan tapi hidup kan bukan sekedar mandi, dandan terus pergi aktivitas ? mungkin itu yang menjadi pertanyaan anda. Tanpa perlu melotot, daripada bola mata mencolot. Coba kita cermati, bukankah dengan hal sesederhana itu kita bisa menikmati aktivitas kita. Bukankah dengan berdandan kita tampil percaya diri bahkan bila di kaca sering kita merasa paling tampan/cantik (bila di kaca). Itu baru yang sederhana untuk aktivitas biasa, bagaimana jika kita tiba-tiba mendapatkan kesempatan bertemu dengan Bapak Presiden. Pasti heboh luar biasa.

Ternyata kunci mengemas hidup adalah hal-hal kecil yang kita lakukan untuk diri kita sendiri dalam menghadapi kehidupan, seperti yang saya utarakan berupa doa untuk kawan saya tadi. How to Package your life, It’s all about yours. Bagaimana mengemas hidup anda, semuanya tergantung anda sendiri. 

Pilihannya mau menjual hanya kepada kecemasan atau pada percaya diri yang anda mulai dari diri sendiri. Saya hanya mengingatkan hal yang besar akan tiba jika anda mampu mengemas sendiri hal yang kecil dengan kualitas nomor 1, dipadu dengan rasa syukur kepada Tuhan menjadikan semuanya luar biasa. salam.

Terima kasih kepada sahabat Dans Nugros  yang telah mengirimkan artikel ini. Kami tunggu kiriman selanjutnya...
http://wsurya.hpage.com
http://wwbisnis.weebly.com
»»  READ MORE ...

Rabu, 27 April 2011

RENUNGAN DIBALIK MEMPERINGATI HARI ULANG TAHUNKU

Renungan di Balik Memperingati Hari Ulang Tahun

Oleh: Fida Abbott*
Setiap tahun tentunya kita selalu memperingati hari ulang tahun. Bagi mereka, siapa pun yang sedang memperingati ulang tahun, lagu-lagu “Happy Birthday to You” atau “Panjang Umurnya” tak akan terlewat begitu saja sebelum meniup lilin-lilin yang berdiri tegak di atas cake.
Seminggu yang lalu, beberapa hari sebelum ulang tahun saya tiba, pesan utama yang saya utarakan kepada sang suami adalah agar ia tak perlu repot-repot membeli hadiah spesial untuk saya. Meskipun saya mengetahui, bahwa sebenarnya usaha saya itu pun akan sia-sia belaka. Apa pun alasan saya, saya yakin ia pun masih akan tetap memberikan sebuah hadiah ulang tahun kepada saya.
Setiap menjelang ulang tahun tiba, saya selalu merenungkan sejenak bagaimana saat saya lahir ke dunia ini. Dari beberapa cerita yang saya dengar, baik dari Bapak dan keluarga dari pihak Ibu saya mengatakan, bahwa saya terlahir dengan ukuran bayi yang sangat kecil, yaitu hanya seberat 2,2 kg. Bayangkan! Saat itu, menurut cerita mereka, Indonesia masih belum memiliki alat pembantu khusus (inkubator) untuk bayi-bayi yang lahir dengan ukuran kecil. Sehingga, mereka hanya melakukan blonyohan (mengolesi) minyak di sekujur tubuh saya dalam beberapa bulan dari awal kelahiran saya. Katanya sih sebagai pengganti proses tersebut. Tidak tahu apakah itu benar bila dipandang dari segi medical, tetapi nyatanya, saya berhasil tumbuh dan berkembang dengan sangat baik hingga dewasa. Dan, saya pun telah dikarunia seorang putri, buah cinta dari perkawinan saya dengan seseorang berwarga negara Amerika.
Saya kembali merenung, bagaimana keadaan saya waktu itu. Mereka bercerita, kalau mereka tidak tega saat melihat saya sewaktu bayi. Ukuran baju yang telah mereka sediakan pun tampak kebesaran di badan saya waktu itu. Sekarang setelah usia hampir berkepala empat, tubuh saya pun masih terlihat mungil. Seorang dokter di AS pernah mengatakan, bahwa saya adalah seorang pasiennya yang terkecil yang pernah ditanganinya selama bertahun-tahun. Dia pun bersyukur bahwa ternyata saya melahirkan dengan C-section (operasi cesar) karena posisi diagonal si jabang bayi, yang mana kondisi kepala di sebelah kanan atas dan kaki di sebelah kiri bawah. Seharusnya, posisi kepala berada di bagian bawah dan kaki di bagian atas. Kalau tidak melalui C-section, ia merasa khawatir, saya akan menemukan kesulitan dalam proses melahirkan bayi saya. Karena, dia yakin persentase tinggi si bayi ini pasti berukuran tidak kecil, mengingat suami saya memiliki postur tubuh sebagaimana orang-orang AS, tinggi dan besar.
Renungan terakhir menjelang ulang tahun saya adalah semakin bertambah usia, maka semakin berkuranglah usia saya untuk hidup di dunia ini. Mengingat semua itu, kembali saya terpanggil untuk mengingat apa hal yang baik atau terbaik dan berguna atau bermanfaat yang telah saya berikan atau bagikan kepada sesama, terutama linkup terkecil dan utama/pertama, yaitu keluarga sendiri. Itu semua tentu mengarah kepada eksistensi kita sebagai manusia, apakah berguna bagi sesama kita.
Saya merenungkan kembali malam itu. Ternyata, saya akui bahwa selama kita hidup di dunia, kita akan selalu dikenang oleh sesama. Baik itu oleh keluarga, sanak famili, para sahabat, rekan-rekan sejawat, dan lain-lain, apakah kita telah melakukan hal-hal yang baik ataupun sebaliknya. Apabila kita telah terlabel, bahwa kita banyak melakukan hal-hal yang baik, maka kita akan dikenang jasa-jasa baik kita. Misalnya, sebagai seorang penulis pemberi inspirasi; seorang dokter yang murah hati dan tidak berorientasi terhadap apa yang diterimanya saja; seorang guru yang tidak menjual keprofesioanalannya demi mendapatkan tambahan income, dan sejenisnya.
Sebaliknya, apabila kita sering melakukan hal-hal yang tidak baik, misalnya terkenal sebagai pencuri, perampok, salah satu koruptor negara, dan sejenisnya, maka kita pun akan dikenang dengan label tersebut. Manakah yang Anda pilih? Anda dikenang dengan jasa-jasa baik ataukah dikenang oleh karena telah melakukan hal-hal yang tidak berkenan? Saya yakin Anda akan memilih pilihan yang pertama, yaitu sebagai seseorang yang dikenang oleh karena jasa-jasa baik yang telah dilakukan.
Malam itu pun pikiran saya teringat akan keluarga di Indonesia. Merayakan ulang tahun bukanlah hal yang biasa dilakukan oleh keluarga saya. Biasa-biasa saja, hampir tak ada tanda untuk hari spesial itu bagi masing-masing anggota keluarga, selain ucapan selamat. Paling tidak, saya ditodong oleh rekan-rekan di tempat kerja atau teman-teman dekat untuk memberi traktiran. Terkadang ada juga yang memberi sebuah kado atau selembar kartu ucapan, atau sebuah ucapan saja, itu semua saya hargai, karena merupakan suatu bentuk perhatian khusus yang mereka berikan kepada saya secara pribadi.
Setelah perkawinan saya di AS, ternyata perayaan ulang tahun telah menjadi tradisi di pihak keluarga suami saya. Meskipun hanya berupa sebuah cake, dan sebuah hadiah, setiap ulang tahun dari masing–masing anggota keluarga tiba, pasti akan dirayakan walaupun hanya dihadiri oleh anggota keluarga sendiri. Jadi, saya merasa usaha untuk meminta suami saya agar tidak memberikan saya sebuah hadiah, pasti akan sia-sia belaka. Dia akan mencari tahu sendiri kira-kira benda apa yang sedang saya butuhkan saat ini, sehingga ia akan membelikannya sebagai kado ulang tahun.
Waktu telah menunjukkan pukul 11.30 malam waktu di tempat saya. Mata saya masih tetap kuat bertahan, namun tubuh saya sudah mulai tampak lelah. Karena itu, rasanya ingin rebah saja di atas tempat tidur. Menjelang menit-menit ulang tahun saya tiba, saya berdoa dalam hati, kiranya saya hadir ke dunia boleh menjadi berkat untuk sesama, baik itu untuk keluarga sendiri, para sahabat, rekan-rekan sejawat dan sekerja, offline maupun online, baik itu melalui tingkah laku/sikap, perkataan, pikiran, maupun tulisan-tulisan saya.
Akhirnya, saya pun terlelap. Saat bangun di pagi hari, tiga buah mawar merah dan sebuah kartu menyambut pagi indah saya. Ternyata ada satu lembar uang cash di dalam kartu. Suami saya berkata, “Buy a very nice thing for yourself!” Malam itu juga saya membeli sebuah baju yang sederhana, tetapi tampak indah dan semampai di tubuh saya. Suami dan si kecil pun menyukainya. Senang rasanya saya dapat menuruti permintaannya. Saya berpesan lagi kepadanya, agar tidak ada lagi hadiah untuk saya pada hari Minggu (15 Februari 2009), yang mana suami punya rencana untuk merayakan ulang tahun saya yang akan dihadiri oleh anggota-anggota keluarga lainnya.
Sekali lagi pesan saya tidak mempan juga. Hari Minggu pagi sebelum saya berangkat ke gereja, di atas tempat tidurdengan mata yang masih berat untuk dibukasuami saya menghampiri dan membangunkan saya sambil memberi sebuah bungkusan. Dia berkata, “Happy Birthday! One Birthday present for you.” Saya pun terjaga dan terbangun. “Gateway” adalah sebuah tulisan pertama dalam pembungkus kotak tersebut yang saya baca. Oh my God! begitu saya berucap dalam hati saya. Sebuah notebook yang telah saya incar selama ini dan saya sudah siap untuk membelinya dengan uang hasil jerih payah sendiri, ternyata kini sudah berada di depan mata saya. Kemudian saya bangkit dan menghampirinya, memeluknya dan mengucapkan terima kasih.
Ternyata dia memang mengetahuinya, bahwa saat ini saya sedang memerlukan sebuah notebook, agar saya dapat menemani si kecil ke mana-mana tanpa meninggalkan jadwal online saya yang kian padat.
Semua hal-hal tersebut yang telah saya ceritakan di atas mengekspresikan, bahwa ulang tahun merupakan hari yang spesial bagi kita masing-masing untuk merenungkan arti hidup kita, yang semakin hari semakin bertambah tua. Apa yang telah kita perbuat untuk sesama dan keluarga, negara Tanah Air kita? Menerima dan menikmati berkat dari mereka yang menyayangi/mencintai kita melalui apa-apa yang telah diterima. Dapatkah kita memanfaatkannya untuk berbagi kepada sesama? Kadangkala kita melupakan hal ini karena umumnya yang kita ingat hanya bagaimana kita akan merayakan ulang tahun kita, masakan/menu apa yang akan kita hidangkan untuk perayaan ulang tahun tersebut, siapa-siapa saja tamu yang akan diundang, dirayakan di mana; di restaurant sederhana atau di hotel berbintang lima, dan sebagainya.
Saat akan mengakhiri tulisan ini, sebuah kartu ulang tahun dari sang suami masih tergeletak di samping saya. Memang, saya sangat menyukai bait-bait puisi yang tertera di dalamnya. Dua buah kalimat paling akhir tertera demikian:

You bring so much joy to my life
just by being the beautiful,
caring person you are.
I’m very lucky man to have you
For my wife
HAPPY BIRTHDAY
***

RENUNGAN DIHARI ULANG TAHUN
HADIAH UNTUK YANG TAK DIKENAL DARI SEORANG ASING YANG TINGGAL DIANTARA BAYANGAN HIDUP DAN MATI.

Ini adalah hari dimana sebuah kelahiran dirayakan dan momen kehidupan direnungi sebagai ungkapan rasa syukur. Pernahkah engkau menikmati setiap tetes darah yang mengalir ditubuhmu ? Pernahkah engkau menyadari betapa banyak ia mengisi dan menyirami seluruh tubuhmu hingga membuatmu hidup dan terus hidup ?
Darah itu yang membuatmu merasa dingin, dan ia juga yang menjagamu agar senantiasa merasa hangat secara bersamaan. Ia mengalir diseluruh tubuhmu berjalan kesana kemari menjagamu agar terus bernafas. Tahukah kamu, bahwa darah ini lah sumber kehidupanmu dan darah inilah sumber energimu yang sesungguhnya.
Setahun yang lalu kukira aku tak kan bisa lagi menikmati Hari Ulang Tahun. Waktu itu tak terbayang lagi bagaimana rasanya berulang tahun dan mensyukuri bahwa ternyata hari ini tubuh lemah ini masih bisa berdiri bernapas berjalan dan berbicara.
Sungguh suatu keajaiban dan anugerah yang luar biasa mengingat beberapa tahun lalu dinda pernah mengalami kritis karena kehabisan darah akibat tumor yang menyerang selama 15 tahun lamanya. Hari ini kusadari, saat memandang ujung jariku…rasa hangat mengalir didalamnya. Ujung jari tak lagi pucat, betapa bahagianya hatiku menatap ujung tanganku yang kini berwarna merah jambu.
Jika engkau paham, Inilah yang terjadi sebelum aku merasakan nikmatnya kembali kepada kehidupan. Aku pernah meninggalkan diriku dan memilih tinggal diatas gunung sebagai seorang dewi bergaun putih yang duduk diam diatas bukit, sambil memandangi hamparan kabut dengan rasa sedih dan pilu dalam kesendirian.
Aku telah menjadi edelweis diatas gunung, yang hanya nampak indah ketika ada yang datang mendakinya. Jika tidak begitu mungkin aku hanyalah sesosok peri bergaun putih yang gentayangan diatas gunung.
Saat datang delapan orang asing yang memberikan darahnya untuk tubuhku, dan saat kesempatan hidup masih terbuka didepan mata, ternyata inilah yang kupilih. Kini aku hidup kembali didunia ini, bersama jiwa delapan orang asing yang sama sekali tak kukenal. Didalam tubuhku sekarang mengalir kehidupan mereka dan keinginan mereka untuk terus menjagaku agar dapat mengecap kehidupan dengan lebih benar bijaksana dan mengabdikan seluruh waktu yang tersisa hanya untuk membantu sesama. Inilah kesempatan kedua yang Allah berikan untukku dan aku ikhlas menjalaninya.
Untuk teman-temanku kedelapan orang asing yang kini telah menjadi bagian dalam hidupku, yang darahnya juga telah mengalir dalam tubuhku, Aku ini engkau dan engkau adalah aku. Jadilah kini aku Dinda Natasya dengan sembilan nyawa didalamnya.
Ulang Tahun Dinda 16 Mei 2008.
Catatan :
Ada seseorang didunia ini yang sempat melihatku sebagai edelweiss. Saya tak tahu bagaimana dan mengapa, tapi saya ingin mempersembahkan halaman ini untuk karyanya. Saya lupa bahwa saya pernah kritis, namun diHari ulang tahun ini HADIAH PUISI EDELWEIS mendadak mengingatkan dan menyadarkan tentang siapa saya sesungguhnya.
Catatan ini diambil utuh tanpa editan
dari buku Dialog Cinta Oase Samudra Biru ~ DCOSB


My second change
Selamat Ulang Tahun Edelweis
By.Handojo : a friend of dindaNatasya
Alhamdulillah, kami berjumpa Edelweis.
Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar.
Ya Allah.. telah Engkau ciptakan,
Makhluk yang anggun putih sabar ikhlas dan suci.
Ia baktikan dan hadiahkan karuniaMu padanya
Untuk kami, untuk mendapat ridhoMu.
Engkau tempatkan ia ditempat yang tinggi
Sulit dicapai..
Dingin menusuk ketika gelap tiba
Dan panas tak terkira ketika terang menerpa.
Namun ialah yang menyambut,
Ketika kami mendaki yang telah lelah.
Lelah berharap dan lelah merindukan kebahagiaan.
Ketika kami sampai dipuncak dan bertemu dia..
Kami merasa bahagia karena senyumnya.
Rasa lelah hilang karena anggunnya.
Rasa sumeleh datang karena putihnya,
Dan rasa syukur menghampiri karena keabadiannya.
Terima kasih Ya Allah,
Engkau karuniakan Edleweis itu untuk sahabatku.


»»  READ MORE ...

Selasa, 26 April 2011

PEDOMAN HIDUP MANUSIA

15 Pedoman Hidup Manusia


  1. MUSUH utama manusia adalah DIRINYA SENDIRI.
  2. KEGAGALAN utama manusia adalah KESOMBONGAN.
  3. KEBODOHAN utama manusia adalah SIFAT MENIPU.
  4. KESEDIHAN utama manusia adalah RASA IRI HATI.
  5. KESALAHAN utama manusia adalah MENCAMPAKKAN DIRINYA SENDIRI.
  6. DOSA utama manusia adalah MENIPU DIRINYA DAN ORANG LAIN.
  7. Sifat manusia yang TERKASIH adalah RASA RENDAH HATI.
  8. Sifat manusia yang TERPUJI adalah SEMANGAT KEULETANNYA.
  9. KEHANCURAN terbesar manusia adalah RASA KEPUTUSASAAN.
  10. HARTA utama manusia adalah KESEHATAN.
  11. HUTANG terbesar manusia adalah HUTANG BUDI.
  12. HADIAH terbesar manusia adalah LAPANG DADA DAN MAU MEMAAFKAN.
  13. KEKURANGAN terbesar manusia adalah SIFAT BERKELUH KESAH DAN TIDAK MEMILIKI KEBIJAKSANAAN.
  14. KETENTRAMAN DAN KEDAMAIAN utama manusia adalah SUKA BERDANA DAN BERAMAL.
  15. MANUSIA adalah APA YANG DIPIKIRKANNYA.

Jangan Pernah Putus Asa & Berkecil Hati

Jangan Pernah Putus Asa & Berkecil Hati!!!, Yang Penting Lihat Nanti
Sepenggal kisah yang mungkin bisa menjadi motivasi bagi Anda dalam menyikapi hidup bahwa jangan pernah pesimis serta berkecil hati dengan diri dan usaha Anda masing-masing walau sering diejek, dicemooh, dan dipandang sebelah mata oleh orang disekeliling Anda. Yang terpenting tetap yakin, mau berjuang, tidak pernah putus asa pasti kesuksesan akan tercapai.
Albert Einstein pernah dikatakan, "Bolot, tidak suka bergaul, dan senantiasa hanyut dalam khayalan bodohnya.
Aristotle Onassis saat sekolah merupakan si tolol nomor satu dan biang kerok, sehingga pernah dikeluarkan dari beberapa sekolah. Akhirnya dia gagal dalam ujian dan tidak punya ijazah walau diploma sekalipun.
Guru Bethoven menyebut Beethoven sebagai komposer yang tidak mempunyai harapan.
Charles Darwin dianggap oleh semua gurunya (termasuk ayahnya sendiri) sebagai seorang budak biasa dan mempunyai tingkat kecerdasan di bawah normal.
Henry Ford 5 kali gagal dalam bisnis dan bankrut
Prestasi Isaac Newton amat lemah ketika di sekolah dasar
Leo Tolstoy, pengarang buku "War and Peace" pernah dikeluarkan dari akademi.
Semasa kuliah, Louis Pasteur adalah seorang mahasiswa sederhana dimana dia mendapat peringkat nomor 15 dari 22 orang mahasiswa lain dalam mata kuliah kimia.
Leon Uris, pengarang buku terlaris , "Exodus" pernah gagal dalam ujian bahasa inggris sebanyak 3 kali semasa di sekolah menengah.
Pendiri Fedex (Federal Express) pernah diberitahu bahwa idenya tidak masuk akal, dan diberi nilai merah (tidak lulus) oleh profesor di universitasnya. Tiga puluh tahun kemudian, Federal Express menjadi sebuah perusahaan ekspedisi ekspres yang terbesar di dunia dengan 128.000 orang karyawan dan mempunyai modal lebih dari US$7 milyar.
Guru Thomas Alfa Edison pernah mengatakan bahwa dia terlalu bodoh untuk belajar sesuatu.
Walt Disney pernah dipecat oleh seorang redaktur surat kabar karena kekurangan ide.
Winston Churchill pernah tidak naik kelas enam.
Semasa Silvester Stallone menjalani ujian di Universitas Dexel, dia diberitahu bahwa peluang masa depannya hanyalah sebagai seorang tukang reparasi elevator. Dengan demikian ayahnya yang sering memukul mengatakan bahwa dia adalah seorang anak yang tidak bisa diharapkan.
Woody Allen, seorang penulis, editor, dan penerbit yang telah mendapat anugerah Academy Award pernah gagal dalam ujian bahasa inggris dan gagal membuat film di Universitas New York.
Akio Morita, pendiri SONY corporation adalah murid yang bodoh. Ia menempati peringkat terakhir dari 180 murid di kelas ilmu pastinya.
Salam Sukses Selalu
> kiriman Cak Eko

4 Langkah Sangat Praktis untuk Meraih Impian Anda

Teknik pikiran "Repetitive Writing" atau "Penulisan Berulang" memang tidak semenarik teknik pikiran lainnya. Teknik pikiran ini sejujurnya mudah untuk membuat Anda bosan melakukannya, namun saya yakin keuntungannya jauh lebih penting daripada investasi waktu Anda selama 10 menit untuk melakukannya setiap hari. Menuliskan harapan kita berulang-ulang akan mempengaruhi secara mendalam pikiran bawah sadar kita.
Teknik pikiran ini mengambil aspek dari "Menanamkan Afirmasi" dan "Membuat Kondisi Ideal" (silahkan baca tulisan saya sebelumnya, MengEKSPANSI Pikiran: Menanamkan Afirmasi dan MengEKSPANSI Pikiran: Membuat Kondisi Ideal)
Proses sesungguhnya dalam Teknik Pikiran penulisan Berulang ini, seperti sudah saya ungkapkan di awal tulisan ini, akan membuat Anda sangat cepat bosan. Walaupun demikian, saya sarankan Anda untuk tetap melakukannya.
Apakah menggosok gigi menyenangkan? Memberatkan, namun Anda lakukan karena Anda ingin gigi Anda menjadi sehat dan terawat. Anda pasti ingin menghindari 'cabut gigi' atau 'gigi Anda dibor' ketika Anda mengunjungi dokter gigi Anda.
Bila kita membahas tentang Teknik Penulisan Berulang maka dalam pikiran kita akan terbayang seorang guru Sekolah Dasar yang memerintahkan muridnya untuk menulis 100 kali "Saya tidak akan berbicara lagi di dalam kelas" untuk mendisiplinkan muridnya. Apa yang dilakukan oleh guru tersebut hampir benar.
Mengapa saya katakan HAMPIR benar? Guru tersebut sekilas tampak seperti sedang menanamkan afirmasi pada muridnya, namun seperti kekeliruan yang dilakukan banyak orang dalam menuliskan afirmasi: penyusunan kalimat yang tidak tepat. Ia berfokus pada hal yang negatif.
Seperti yang sudah Anda ketahui, pikiran bawah sadar bekerja berdasarkan gambar dan tidak dapat memproses kata negatif seperti 'jangan', 'tidak' atau 'tidak dapat'. Ketika murid tersebut menuliskan, "Saya tidak akan berbicara lagi di dalam kelas," maka pikiran bawah sadarnya membawa gambar tentang dirinya dan berbicara lagi di dalam kelas, dan dia justru mulai menanamkan dengan kuat tingkah laku yang sedang diusahakan untuk diubah.
Maksud baik Sang Guru ternyata justru menekankan pada tingkah laku yang ingin diubah. Tebaklah apa yang terjadi pada hari berikutnya! Jika Anda adalah guru itu maka saya yakin Anda akan menemui hal yang luar biasa, yakni kelas yang Anda bimbing pasti semakin meriah.
Lalu bagaimana cara guru mendisiplinkan muridnya? Menulis berulang "Saya bersikap tenang di dalam kelas" pasti akan menghasilkan suasana kelas yang jauh berbeda.
Maka marilah kita gunakan informasi ini untuk penerapan yang praktis! 4 Langkah Sangat Praktis untuk Membuat Penulisan Berulang Anda yang dapat Anda lakukan adalah sebagai berikut:
Langkah 1:
Pilihlah maksimal 3 sikap yang ingin Anda ubah. Idealnya, Anda memilih dan fokus pada satu saja tingkah laku sampai Anda lihat efek dari afirmasi Anda menjadi kenyataan, Anda dapat memulai dengan tujuan yang baru. Jika anda ingin mempercepat proses, ambillah tujuan yang sama dengan teknik pikiran Menanamkan Afirmasi yang Anda lakukan.
Langkah 2:
Yakinlah bahwa Anda telah menyusun kalimat dengan benar. Ini adalah langkah sama yang Anda harus gunakan ketika Anda ingin menciptakan afirmasi Anda. Ingat! Kalimat Anda harus bersifat perseorangan atau pribadi, harus kalimat positif dan harus kalimat kondisi saat ini.
Langkah 3:
Belilah sebuah buku tulis! Menggunakan buku tulis untuk menuliskan kalimat afirmasi Anda jauh lebih efektif daripada menggunakan lembaran kertas biasa. Letakkan buku ini di suatu tempat yang mudah Anda lihat atau jangkau! Ini mempermudah Anda untuk mengingatkan bahwa Anda harus menuliskan kalimat afirmasi setiap pagi dan malam.
Langkah 4:
Tulislah tanggal pada bagian atas halaman dan tuliskan kalimat afirmasi Anda berulang-ulang pada setiap baris sampai penuh satu halaman. Rata-rata buku tulis memiliki baris antara 25 - 30 baris. Pengalaman saya menunjukkan bahwa saya sangat nyaman dengan jumlah tersebut. Menuliskan harapan Anda berulang-ulang akan sangat jauh mempengaruhi pikiran bawah sadar Anda.
Lakukan 4 langkah ini setiap pagi saat bangun dan setiap malam sebelum tidur. Sekali pikiran bawah sadar Anda menyerap sepenuhnya pernyataan afirmasi yang ingin Anda tanamkan dan memberikan kepada Anda alat untuk membuat segala sesuatunya menjadi nyata, akankah Anda mulai melakukan teknik ini untuk hasrat Anda selanjutnya?
Dalam tulisan saya yang selanjutnya, kita akan bersama belajar tentang teknik pikiran "Power Visualization" atau "Kekuatan Visualisasi".
Salam Indonesia Dahsyat!
by Okky Sulistijo

Cara Berpikir Orang Sukses

"Successful people think differently than unsuccessful people"
Ungkapan ini berusaha menjelaskan bahwa perbedaan utama antara orang sukses dan orang gagal ada pada cara berpikirnya. Mereka yang sukses adalah mereka yang selalu menggunakan kekuatan berpikir untuk terus memperbaiki hidupnya sehingga lebih baik.
Orang-orang yang sukses ini adalah mereka yang memiliki tipe berpikir positif.
Tipe berpikir orang-orang sukses ini adalah:
1. Big picture thinking bukan small thinking
Cara berpikir ini menjadikan mereka terus belajar, banyak mendengar dan terfokus sehingga cakrawala mereka menjadi luas.
2. Focused thinking bukan scattered thinking
Sehingga dapat menghemat waktu dan energi, loncatan-locatan besar dapat mereka raih.
3. Creative thinking bukan restrictive thinking
Proses berpikir kreatif ini meliputi: think-collect-create-correct-connect.
4. Realistic thinking bukan fantasy thinking
Memungkinkan mereka meminimalkan risiko, ada target & plan, security, sebagai Katalis dan memiliki Kredibilitas.
5. Strategic thinking bukan random thinking
Sehingga simplifies, customize, antisipatif, reduce error and influence other dapat dilakukan.
6. Possibility thinking bukan limited thinking
Mereka dapat berpikir bebas dan menemukan solusi bagi situasi yang dihadapi.
7. Reflective thinking bukan impulsive thinking
Memungkinkan mereka memiliki integritas, clarify big picture, confident decision making.
8. Innovative thinking bukan popular thinking
Menghindari cara berpikir yang awam untuk meraih sesuatu yang lebih baik.
9. Shared thinking bukan solo thinking
Berbagi pemikiran dengan orang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
10.Unselfish thinking bukan selfish thinking
Memungkinkan mereka berkolaborasi dengan pemikiran orang lain.
11.Bottom line thinking bukan wishful thinking
Berfokus pada hasil sehingga dapat meraih hasil berdasarkan potensi pemikiran yang dimiliki.
SUMBER: THINKING FOR A CHANCE
PENGARANG: JOHN C. MAXWELL
PENERBIT: WARNER BUSINESS BOOKS (2003)
»»  READ MORE ...

Sabtu, 23 April 2011

FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN ....

Anda tahu penyebab kegagalan Anda? Ya, setiap orang pernah mengalami kegagalan. Kemampuan memahami apa penyebab kegagalan Anda akan menjadikan diri Anda semakin cerdas dan bijak sehingga akan mampu berjalan kembali dengan lebih baik.

Untuk memahami penyebab kegagalan, diperlukan kemampuan berpikir analitis dan kritis. Kita perlu menghindari pemikiran yang emosional sehingga tidak mampu menemukan penyebab kegagalan. Jika Anda tidak mampu menemukan penyebab atau akan permasalahan kegagalan Anda, maka Anda tidak akan mampu untuk memperbaikinya.

Artikel ini akan menjelaskan bagaimana menelusuri penyebab kegagalan, bahkan penyebab utama yang disebut dengan root cause sehingga jika kita bisa menemukannya dan mampu mengatasinya, kita akan berjalan lebih baik.
Hindari Penyebab Kegagalan Emosional

Perlu dipahami, Anda harus membedakan antara intuitif dan emosional. Intuitif bisa memberikan solusi, tetapi tidak dengan emosional yang sering kali hanya membela ego sendiri. Jika pikiran Anda fokus untuk membela ego sendiri, maka Anda akan selalu menganggap bahwa masalah ada di luar, termasuk ada di luar kendali Anda. Jika sebuah masalah berada di luar, maka kita tidak akan pernah bisa mengatasinya. Anda akan mengalami kegagalan yang sama terus menerus akhirnya Anda menyerah dan malas untuk berusaha lagi.

Contoh-contoh penyebab emosional diantaranya:
menyalahkan orang lain
menyalahkan kondisi
menyalahkan peristiwa
menyalahkan pemerintah
menyalahkan saingan
menyalahkan masyarakat
menyalahkan takdir

Pokoknya, dia akan menyalahkan apa pun di luar dirinya. Jika masalah ada di luar Anda, maka Anda tidak akan bisa mengatasinya. Khusus untuk yang terakhir, menyalahkan takdir, ini akan menutup semua pikiran Anda untuk menemukan solusi. Toh, sudah takdir, apa pun yang dilakukan akan percuma.

Kalau kita tidak boleh mengalahkan apa yang ada di luar diri kita, apakah kita harus menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab kegagalan kita?

Mungkin banyak motivator yang mengatakan bahwa Anda harus menyalahkan diri sendiri secara mutlak.

Anda sulit menerimanya?

OK, jika Anda yakin masih ada faktor luar sebagai penyebab kegagalan, namun saya tetap mengajak Anda untuk tetap memulai memeriksa diri sendiri sebelum menyalahkan pihak luar. Ini akan memberikan pengalaman yang luar biasa, memberikan pelajaran, dan hikmah yang berharga dibandingkan Anda fokus menyalahkan pihak luar sebagai penyebab kegagalan Anda.
Ambilah Tanggung Jawab

Jika Anda ingin menjadi orang yang berpikiran maju, maka Anda harus mengambil tanggung jawab atas kegagalan Anda. Anda gagal karena Anda sendiri, karena kesalahan yang Anda lakukan.

Mari kita lihat, apa yang menyebabkan seseorang gagal?

Jawabannya adalah karena dia berhenti. Kata “berhenti” memiliki dua makna. Pertama berhenti bertindak untuk mencapai tujuannya. Kedua berhenti untuk menyesuaikan tujuannya dengan kondisi yang ada.

Saya rasa, Anda sudah paham dengan maksud yang pertama. Anda akan gagal jika Anda berhenti bertindak untuk mencapai tujuan Anda. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa seseorang berhenti bertindak?

Ada dua kemungkinan jawaban. Yang pertama karena dia tidak mengetahui apa lagi yang harus dilakukan. Yang kedua karena dia tidak mau lagi untuk bertindak. Namun jawaban pertama bisa digugurkan dengan seketika. Jika Anda tidak mengetahui apa yang harus Anda lakukan, maka seharusnya Anda mencari tahu. Berusaha agar Anda mengetahui apa yang harus Anda lakukan. Pertanyaanya adalah apakah Anda mau mencari tahu? Jadi intinya adalah kemauan.

Jadi bisa kita simpulkan bahwa penyebab seseorang berhenti adalah karena sudah tidak ada kemauan.

Yang kedua, kadang, kita bisa berhenti karena memang kondisi yang tidak menguntungkan. Misalnya Anda memiliki tujuan untuk menjadi seorang PNS. Anda tidak berhenti untuk berusaha menjadi PNS dengan mengikuti ujian setiap tahun. Namun, Anda tetap gagal karena umur melewati batas syarat menjadi PNS. Dan Anda disebut gagal menjadi seorang PNS. Ya, Anda gagal menjadi seorang PNS jika Anda berhenti.

Anda memang tidak mungkin lagi untuk menjadi PNS karena umur sudah tua. Tetapi, Anda masih bisa menyesuaikan tujuan Anda dengan kondisi saat ini. Apa tujuan Anda sebenarnya menjadi PNS? Jika mau mengabdi kepada masyarakat, ada cara lain, meski Anda tidak menjadi PNS. Jika ingin mendapatkan pensiun, ada pihak ketiga yang bisa mengatur pensiun Anda. Pertanyaanya adalah apakah Anda mau menyesuaikan tujuan Anda? Ya, kembali kepada kemauan Anda sendiri.

Apakah Anda bisa menerima bahwa penyebab kegagalan itu berasal dari diri Anda? Silahkan Anda tuliskan pada form komentar penyebab kegagalan Anda, insya Allah, akan saya tunjukan bahwa penyebab kegagalan tersebut berawal dari diri Anda.


AGAR TIDAK PUTUS ASA ...

Putus asa akan menghampiri kita saat kita menempuh perjalanan yang panjang atau mendapatkan kegagalan dari perjalanan-perjalan yang kita tempuh. Bagaimana agar kita tidak putus asa?

Mari kita ibaratkan perjalanan panjang seperti lari marathon. Anda pernah marathon? Yang kita rasakan pada saat kita sedang berlari dalam jarak yang jauh ialah keinginan segera berhenti, minum, dan beristirahat. Lalu mengapa tidak berhenti? Jika Anda berlari atas inisiatif sendiri, kemungkinan Anda berhenti akan lebih besar ketimbang seorang atlit yang sedang berlomba. Mengapa? Karena imbalan yang akan didapat lebih menarik dan lebih jelas. Kalau dia tidak sampai, bukan hanya tidak akan mendapatkan juara, tetapi juga malu. Jadi agar Anda tidak putus asa, maka Anda harus memiliki tujuan yang sangat menggairahkan Anda dan jelas.

Mungkin saja, saat kita berlari, kita tidak ingin untuk berhenti. Tetapi akhirnya berhenti juga karena kita sangat kelelahan. Dengan kata lain energi kita sudah terkuras habis. Seorang atlit tidak akan mudah kelelahan karena dia memiliki energi yang cukup. Energi yang tentu saja didapat dari latihan yang cukup dan makanan yang dikonsumsinya. Begitu juga jika kita tidak ingin cepat putus asa maka kita harus memiliki energi yang cukup. Baik energi dalam arti sebenarnya, maupun energi dalam arti motivasi.

Gagal lagi, gagal lagi, dan gagal lagi. Hal seperti ini pun akan memungkinkan kita putus asa. Anda telah mencoba, Anda telah bersabar, dan Anda telah berusaha, namun kegagalan dan kegagalan yang menemui Anda. Keadaan seperti ini bisa diibaratkan seperti sesorang yang sedang mencari suatu tempat tetapi tidak mengetahui harus lewat mana.

Jika jalan yang Anda ketahui sedikit, maka Anda akan cepat berhenti karena tidak ada jalan lagi yang bisa ditempuh. Tetapi jika Anda mengetahui banyak jalan, maka Anda mencoba jalan yang lainnya sampai menemukan jalan yang benar. Semakin banyak jalan yang Anda ketahui dan energi Anda masih cukup maka kemungkin untuk bergerak terus masih sangat memungkinkan.

Jalan yang dimaksud disini adalah ide. Saat Anda gagal dengan satu ide, maka Anda bisa mencoba ide yang lain. Ide tersebut bisa Anda dapatkan baik dari ide sendiri maupun ide dari orang lain. Agar bisa menghasilkan ide sendiri maka diperlukan kreativitas. Sementara untuk mengetahui ide dari orang lain, maka yang diperlukan adalah menuntut ilmu.
»»  READ MORE ...

Kamis, 21 April 2011

5 ARTIKEL MOTIVASI

3H Dalam Hidup Ini
Hari pertama : Hari kemarin.
Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang Kita rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat dan beristirahat dengan tenang;
lepaskan saja…

Hari kedua : hari esok.
Hingga mentari esok hari terbit,
Kita tak tahu apa yang akan terjadi.
Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; toh belum tentu esok hari Kita merengkuhnya
biarkan saja…
Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup,
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri Kita untuk hari ini.
Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila Kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada Kita.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa Kita menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri Kita sendiri
Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu
bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga.
Sumber : Un Known ( tidak diketahui )

Menyikapi Masalah
Sahabat Resensi.net, dalam mengarungi kehidupan ini, adakalanya kita dihadapkan pada badai kehidupan. Ada hal yang dapat kita ambil pelajaran dari seekor elang. Elang mampu terbang tinggi dengan melewati angin yang kencang dan badai menerpanya.  Apakah sahabat tau apa yang dilakukan elang saat badai menghampirinya? Ada hal yang menarik disini yang dapat kita pelajari.
Elang akan terbang ke tempat yang tinggi dan menunggu angin dan badai sambil membuka lebar-lebar sayapnya. Ketika badai datang, maka angin akan mengambil dan mengangkat tubuh elang ke atas badai. Sementara badai mengamuk di bawah, elang ini melonjak di atasnya.
Elang tidak luput badai. Ini adalah cara sederhana untuk memanfaatkan badai untuk mengangkat tubuhnya lebih tinggi. Elang terbang tinggi bersama angin yang membawa badai.
Ketika badai kehidupan datang kepada kita – dan kita semua akan mengalami
seperti yang elang alami – kita dapat naik di masalah dengan menetapkan pikiran kita dan keyakinan kita bahwa kita akan melewati masalah itu. Badai tidak harus kita atasi. Tapi kita punya pilihan untuk memanfaatkan  masalah untuk meningkatkan kualitas kita.
Masalah bukanlah beban yang memberatkan kehidupan kita, namun ini adalah pelajaran dan pendidikan dari Allah, ini adalah cara untuk menaikkan kualitas kita. dan pelajaran  bagaimana menangani masalah dengan berbekal keyakinan dan kemantapan hati. Bukan dengan keputusasaan dan ketakutan.  Tidaklah masalah  menimpa suatu kaum, melebihi kemampuan kaum itu.

Saat masalah itu datang, lebarkan hati dan katakan, selamat datang masalah.

Hikmah Dibalik Musibah
Alkisah, dahulu kala hiduplah seorang raja yang muda serta mempunyai kekuasaan yang luas. Ia hidup bersama penasihatnya. Suatu ketika iapun merasa susah, karena ia bingung apa yang akan dia lakukan. Iapun bercerita kepada penasihatnya. “wahai penasihat aku bingung dengan diriku ini, aku telah menjadi raja, tapi kenapa aku merasa hidupku ini tidak enak, aku meras sepi”. Maka dengan senyum dan bijak sang penasehat menjawab “Wahai raja, lebih baik kau menikah, insyaallah khoir, insyaallah kau tidak merasa sepi”. Maka sang rajapun menuruti apa kata penasehat, sang raja pun menikah. Dan benar raja merasa sangat bahagia, ia tidak merasa sepi lagi. Namun sang raja merasa ada yang kurang, ia belum mempunyai anak. Setelah berbincang sama penasehat, penasehat menganjurkan untuk memiliki anak. “insyaallah khair” kata penasehat. Maka akhirnya memilih untuk memiliki anak. Hingga akhirnya ia mempunyai seorang anak laki- laki.
Seirng berjalananya waktu sang anak pun tumbuh besar. Hingga akhirnya ia mulai memasuki bangku sekolah. Pada saat ini sang raja kembali bingung, anaknya akan disekolahkan dimana. Maka ia kembali berbicara pada penasehatnya. “wahai penasehat bagaimna menurutmu tentang sekolah mana yang pantas untuk anakku ini?” tanya sang raja. Maka dengan bijaksna penasehat berkata “sekolahkan saja anak raja ke negeri seberang, Insyaallah khair, dan insyaallah itu lebih baik”. Maka dengan berat hati sang raja menyekolahkan anaknya ke negeri seberang.
Dengan perginya anaknya, maka sang raja merasa kesepian. Pada suatu malam ia mengupas buah apel. Namun apa gerangan, tangannya terkena pisau hingga mau putus. Sang raja merasa hatinya resah, ia menganggap kalau sedang terjadi sesuatu yang tidak baiak pada anaknya. Maka iapun kembali bicara pada penasehatnya. Wahai penasehat menurutmu aa yng sedang terjadi, aku merasa tidak enak, ini tanganku teriris pisau dan mau patah” kata sang raja. Maka dengan muka senyum penasehat berkata”Insyaallah khair”. Mendengar jawaban penasehat rajapun merasa jengkel, karena dari dulu setiap dimintai pendapat penasehat njawabnya “insyaallah khair” terus. Karena merasa marah maka penasehat tersebut dijebloskan ke dalam penjara.
Sang raja pun mengangkat penasehat baru. Setelah itu mereka langsung berburu di hutan. Kebetulan sang raja memang suka berburu. Dengan membawa segenap pasukan dan penasehatnya rajapun berangkat berburu di hutan. Di tengah jalan raja melihat seekor rusa. maka dengan menunggangi kuda sang raja dan penasehat barunya mengejar rusa tersebut. Namun, tidak dengan para pengawalnya. Mereka kelelahan mengejar sang raja, karena mereka harus berlari. Hingga tanpa diasadari tinggal sang raja dan penasehat yang mengejar buruannya. Akhirnya sang raja mendapatkan posisi yang tepat untuk memanah rusa tersebut. Tanpa disadari, ternyata mereka berdua telaah di kepung oleh bangsa pedalamann hutan tersebut. Di saat yang bersamaan Bangsa pedalaman tersebut sedang mencari manusia untuk upacara adat. Tanpa bisa bebuat maka raja dan penasehat baru teresebut dibawa. Dengan posisi seperti akan disate maka penasehat baru tersebut di panggang, hingga akhirnya ia meninggal dunia. Saat giliran sang raja yang akan di panggang, maka ada seorang bangsa tersebut melihat bahwa ada bagian tubuh yang rusak dari sang raja tersebut, yaitu jari tangannya hampir putus. Mereka juga tidak enak kalau mau memberi sesajen pada leluhurnya dengan barang yang cacat. Maka sang rajapun tak jadi di panggang, dan akhirnya dilepaskan.
Dengan perasaan takut maka rajapun kembali ke kerajaan. Sang raja langsung menemui penasehatnya yang pertama.”wahai penasehat ternyata kau benar, kalau tidak jariku ini terluka, maka aku bisa di panggang oleh bangsa pedalamna hutan tersebut”  kata sang raja sambil minta maaf. Dengan tersenyum sang penasehat berkata”  saya juga berterima kasih pada raja, karena telah menjebloskan saya ke penjara. Karena kalau tidak aku juga sudah dipanggang oleh bangsa pedalaman tersebut”. Hingga akhirnya sang raja dan penasehat pun kembali hidup rukun.
dikirm oleh : Al Khawarizmy
Terima kasih atas kirimannya sahabat…

Yakinlah Anda Bisa
Alkisah, dahulu kala hiduplah seorang raja yang muda serta mempunyai kekuasaan yang luas. Ia hidup bersama penasihatnya. Suatu ketika iapun merasa susah, karena ia bingung apa yang akan dia lakukan. Iapun bercerita kepada penasihatnya. “wahai penasihat aku bingung dengan diriku ini, aku telah menjadi raja, tapi kenapa aku merasa hidupku ini tidak enak, aku meras sepi”. Maka dengan senyum dan bijak sang penasehat menjawab “Wahai raja, lebih baik kau menikah, insyaallah khoir, insyaallah kau tidak merasa sepi”. Maka sang rajapun menuruti apa kata penasehat, sang raja pun menikah. Dan benar raja merasa sangat bahagia, ia tidak merasa sepi lagi. Namun sang raja merasa ada yang kurang, ia belum mempunyai anak. Setelah berbincang sama penasehat, penasehat menganjurkan untuk memiliki anak. “insyaallah khair” kata penasehat. Maka akhirnya memilih untuk memiliki anak. Hingga akhirnya ia mempunyai seorang anak laki- laki.
Seirng berjalananya waktu sang anak pun tumbuh besar. Hingga akhirnya ia mulai memasuki bangku sekolah. Pada saat ini sang raja kembali bingung, anaknya akan disekolahkan dimana. Maka ia kembali berbicara pada penasehatnya. “wahai penasehat bagaimna menurutmu tentang sekolah mana yang pantas untuk anakku ini?” tanya sang raja. Maka dengan bijaksna penasehat berkata “sekolahkan saja anak raja ke negeri seberang, Insyaallah khair, dan insyaallah itu lebih baik”. Maka dengan berat hati sang raja menyekolahkan anaknya ke negeri seberang.
Dengan perginya anaknya, maka sang raja merasa kesepian. Pada suatu malam ia mengupas buah apel. Namun apa gerangan, tangannya terkena pisau hingga mau putus. Sang raja merasa hatinya resah, ia menganggap kalau sedang terjadi sesuatu yang tidak baiak pada anaknya. Maka iapun kembali bicara pada penasehatnya. Wahai penasehat menurutmu aa yng sedang terjadi, aku merasa tidak enak, ini tanganku teriris pisau dan mau patah” kata sang raja. Maka dengan muka senyum penasehat berkata”Insyaallah khair”. Mendengar jawaban penasehat rajapun merasa jengkel, karena dari dulu setiap dimintai pendapat penasehat njawabnya “insyaallah khair” terus. Karena merasa marah maka penasehat tersebut dijebloskan ke dalam penjara.
Sang raja pun mengangkat penasehat baru. Setelah itu mereka langsung berburu di hutan. Kebetulan sang raja memang suka berburu. Dengan membawa segenap pasukan dan penasehatnya rajapun berangkat berburu di hutan. Di tengah jalan raja melihat seekor rusa. maka dengan menunggangi kuda sang raja dan penasehat barunya mengejar rusa tersebut. Namun, tidak dengan para pengawalnya. Mereka kelelahan mengejar sang raja, karena mereka harus berlari. Hingga tanpa diasadari tinggal sang raja dan penasehat yang mengejar buruannya. Akhirnya sang raja mendapatkan posisi yang tepat untuk memanah rusa tersebut. Tanpa disadari, ternyata mereka berdua telaah di kepung oleh bangsa pedalamann hutan tersebut. Di saat yang bersamaan Bangsa pedalaman tersebut sedang mencari manusia untuk upacara adat. Tanpa bisa bebuat maka raja dan penasehat baru teresebut dibawa. Dengan posisi seperti akan disate maka penasehat baru tersebut di panggang, hingga akhirnya ia meninggal dunia. Saat giliran sang raja yang akan di panggang, maka ada seorang bangsa tersebut melihat bahwa ada bagian tubuh yang rusak dari sang raja tersebut, yaitu jari tangannya hampir putus. Mereka juga tidak enak kalau mau memberi sesajen pada leluhurnya dengan barang yang cacat. Maka sang rajapun tak jadi di panggang, dan akhirnya dilepaskan.
Dengan perasaan takut maka rajapun kembali ke kerajaan. Sang raja langsung menemui penasehatnya yang pertama.”wahai penasehat ternyata kau benar, kalau tidak jariku ini terluka, maka aku bisa di panggang oleh bangsa pedalamna hutan tersebut”  kata sang raja sambil minta maaf. Dengan tersenyum sang penasehat berkata”  saya juga berterima kasih pada raja, karena telah menjebloskan saya ke penjara. Karena kalau tidak aku juga sudah dipanggang oleh bangsa pedalaman tersebut”. Hingga akhirnya sang raja dan penasehat pun kembali hidup rukun.
dikirm oleh : Al Khawarizmy
Terima kasih atas kirimannya sahabat…




Kegagalan Jendela Menuju -- Kesuksesan
Pada kebanyakan orang, makna kegagalan begitu buruk bahkan bisa menjadi kegagalasmomok penghancur harapan. Kita harus yakin, setiap situasi apapun pasti ada faktor keberuntungan. Termasuk ketika kita sedang mengalami kegagalan.
Yang menjadi alasan mengapa orang tidak menikmati kegagalan adalah tertundanya waktu mereka untuk mencapai apa yang diinginkan/dicita-citakan. Sebagian orang mengisi kegagalan dengan keterpurukan, kesedihan atau yang lebih parah menyalahkan dirinya sendiri sebagai pemicu/penyebab adanya kegagalan tersebut. Tidaklah patut untuk ditiru.
Tetapi, ada sebagian orang mengisi kegagalannya sebagai ajang introspeksi diri, mencoba lebih baik lagi untuk kedepannya dengan pengalaman kegagalan yang pernah dirasai. Dan yang paling hebat, mereka bisa menjadikan situasi ini sebagai penyemangat dalam melanjutkan perjalanan menuju cita-cita, bukan sebagai pemutus asa. Itulah pola orang sukses.
Tidak ada orang sukses yang tidak mengalami kegagalan. Berarti kegagalan merupakan jendela kesuksesan. Disaat semua pintu tertutup, janganlah dulu untuk berdiam diri, menyerah dan terpuruk. Lihatlah, masih ada jendela yang bisa mengeluarkan kita dari sana.
Kesimpulannya, kegagalan bukanlah penghenti cita-cita, pemutus asa dan penghancur mimpi. Jika kita bersikap terbuka, bisa jadi kita malah bersyukur karena mengalami kegagalan. Ingat, tidak ada orang sukses yang tidak mengalami kegagalan dan ingatlah pula jika Allah SWT selalu bersama kita
Artikel kiriman dari Sahabat
Suci Nice


Pantang Mengeluh
Sebagai manusia, wajarlah jika sesekali kita mengeluh dengan keadaan yang tidak sesuai keinginan. Tetapi, tidak pantas rasanya jika setiap kali kita menemukan hal yang melenceng saja dari apa yang kita inginkan dihadapi dengan mengeluh. Mengeluh sepertinya sudah menjadi “tren”. Contohnya saja dengan adanya jejaring sosial yang memungkinkan untuk kita bisa share apapun yang kita alami. Ini secara tidak langsung dapat menjadi hal pelancar mengeluh. Pentingkah menceritakan semua yang menimpa kita kepada semua orang? Apakah dengan menceritakan semuanya dapat menghilangkan masalah itu? Tentu tidak.
Memang, mengeluh sah-sah saja untuk mencari solusi masalah kita. Yang terjadi ketika kita mengeluh, apakah kita berpikir untuk menemukan solusi? Kebanyakan kita tidak berpikir jauh seperti itu. Secara tersirat, tujuannya hanya ingin orang mendengarkan keluh kesah kita
Sebenarnya, dengan atau tanpa mengeluh hidup tetaplah hidup. Yang harus dijalani walaupun lelah, yang harus dihadapi walaupun berat, yang harus dimengerti walaupun rumit. Memperlihatkan kelemahan kita justru akan menjadi negatif.
Sebegitu susahkah untuk bersyukur?
Kiriman sahabat Esti Gumansuci
http://wsurya.hpage.com


»»  READ MORE ...