Kiamat Sudah Dekat ..??
Sebentar lagi 21 Desember 2012. Konon saat itulah dunia ini diramal kiamat. Ketika sumbu bumi semakin miring, perlahan-lahan bencana besar melanda. Gempa memecah belah bumi, mulai dari bagian bumi barat, dari benua Amerika terus meluas hingga belahan bumi Timur, Jepang dan kawasan Asia. Nubuat kiamat itu diramalkan Nostradamus. Mungkinkah? Sudah siapkah Kita? Itu tergantung keyakinan kita ..
Namun demikian, gambaran-gambaran terinci tentang kejadian ini tergantung pada keyakinan masing-masing yang dipelajari. Sejumlah agama dan tradisi memiliki keyakinan-keyakinan tentang Akhir zaman, yang menghasilkan beraneka sistem keyakinan, tradisi, dan perilaku.
Baca artikel saya sebelumnya yang membahas masalah Kiamat lebih dalam pada artikel yang tercantum dibawah ini ;
= Tanda Akhir Zaman Menurut Berbagai Agama dan Mitologi
= Signs of the End Times According to Various Religions and Mythology
= Perkiraan Baru mengenai Kehancuran Bumi sudah dekat
= New predictions about the imminent destruction of the Earth
Berikut adalah beberapa suntingan atikel yang saya kumpulkan dari beberapa sumber, baik blog Pribadi maupun sumber blog Media News.
Berita-berita Kiamat dalam Artikel ini;
- Nubuat kiamat Nostradamus, bumi meledak bulan ini?
- Ini tanda-tanda ilmiah bumi akan kiamat
- Dalam film, kiamat seperti kemurkaan alam yang tak terkendali
- Tanda-tanda kiamat menurut agama-agama Samawi
- NASA Ungkap Sisi Gelap Rumor "Kiamat" Bangsa Maya
- Ketika kiamat dikomersilkan di Hollywood
- Pemerintah AS: Dunia Tak Akan Kiamat pada 2012
- 2028: Akhir Dunia?
Nubuat kiamat Nostradamus, bumi meledak bulan ini?
Baca Selengkapnya
Peramal Nostradamus lahir di Boulougne, Perancis pada 1503, dan meninggal 1566 pada umur 62 tahun. Dia meramal sebuah planet X atau disebut Nibiru. Kata dia, Nibiru bakal menghantam laut Mediterania 19 hari lagi. Kini posisi planet X itu sejajar dengan venus.
Richard Deem, ilmuan biologi dari Universitas Southern California, sepertinya memercayai ramalan itu. Dia sempat menulis catatan pada leman situs www.godandscience.org.
Menurutnya, nubuat tentang kiamat bisa jadi benar. Sebab, selain ramalan tentang nibiru, secara ilmu pengetahuan tahun ini siklus tata surya di dalam galaksi mengalami perubahan saban 33 tahun sekali, di mana posisi Matahari berada tepat di tengah galaksi.
Peristiwa itu, dia melanjutkan, bisa jadi tepat terjadi pada 21 Desember 2012. Pada saat bersamaan, kutub akan mengalami pergeseran besar karena penyelarasan pusat galaksi dengan matahari. Hal itu akan menyebabkan guncangan gempa bumi besar, gunung berapi, dan tsunami.
Nubuat kiamat juga diramalkan seorang dukun terakhir suku Inca di Peru, Amerika Latin. Suatu hari, pada 1949 silam, Dr Alberto Villoldo, ahli psikologi dan antropolog obat asal Peru, bertemu dukun bernama Q’ero di pegunungan.
Kepada Villodo, dukun itu mengungkap ramalan kiamat. Konon, kata dia, ketika cara fikir manusia mati, itulah tanda berakhirnya hubungan manusia dengan alam dan bumi.
Ketika alam kehilangan keseimbangan karena ulah manusia, maka ketika itu bumi akan bergejolak selama empat tahun, ditandai dengan runtuhnya peradaban Eropa. Ramalan Nostradamus dan dukun Inca juga didukung ramalan lain, misalnya ramalan kiamat didasari berakhirnya kalender suku Maya di Amerika tengah.
Kalender suku Maya menandai akhir dari lingkaran tahun 5.126, bila dihitung tepat pada 21 Desember 2012. Pada saat itulah dewa perang dan penciptaan, Bolon Yokte akan kembali dan menandai berakhirnya Baktun 13, yaitu periodisasi waktu 394 tahun yang diciptakan bangsa Maya. Kemunculan Bolon Yokte akan menandai kehancuran dunia. Namun belakangan ramalan suku Maya ini dibantah.
Bila kiamat benar-benar terjadi bulan ini, apakah anda benar-benar sudah siap? Sebab, kata Ricahrd Deem, bila kiamat terjadi, maka tidak banyak yang bisa dilakukan oleh manusia untuk mempersiapkan akhir dunia.
"Tentu saja, jika anda benar-benar percaya dunia akan berakhir, maka anda tidak akan membutuhkan uang lagi," kata Richard.
nostradamus |
Menurutnya, nubuat tentang kiamat bisa jadi benar. Sebab, selain ramalan tentang nibiru, secara ilmu pengetahuan tahun ini siklus tata surya di dalam galaksi mengalami perubahan saban 33 tahun sekali, di mana posisi Matahari berada tepat di tengah galaksi.
Peristiwa itu, dia melanjutkan, bisa jadi tepat terjadi pada 21 Desember 2012. Pada saat bersamaan, kutub akan mengalami pergeseran besar karena penyelarasan pusat galaksi dengan matahari. Hal itu akan menyebabkan guncangan gempa bumi besar, gunung berapi, dan tsunami.
Nubuat kiamat juga diramalkan seorang dukun terakhir suku Inca di Peru, Amerika Latin. Suatu hari, pada 1949 silam, Dr Alberto Villoldo, ahli psikologi dan antropolog obat asal Peru, bertemu dukun bernama Q’ero di pegunungan.
Kepada Villodo, dukun itu mengungkap ramalan kiamat. Konon, kata dia, ketika cara fikir manusia mati, itulah tanda berakhirnya hubungan manusia dengan alam dan bumi.
Ketika alam kehilangan keseimbangan karena ulah manusia, maka ketika itu bumi akan bergejolak selama empat tahun, ditandai dengan runtuhnya peradaban Eropa. Ramalan Nostradamus dan dukun Inca juga didukung ramalan lain, misalnya ramalan kiamat didasari berakhirnya kalender suku Maya di Amerika tengah.
Kalender suku Maya menandai akhir dari lingkaran tahun 5.126, bila dihitung tepat pada 21 Desember 2012. Pada saat itulah dewa perang dan penciptaan, Bolon Yokte akan kembali dan menandai berakhirnya Baktun 13, yaitu periodisasi waktu 394 tahun yang diciptakan bangsa Maya. Kemunculan Bolon Yokte akan menandai kehancuran dunia. Namun belakangan ramalan suku Maya ini dibantah.
Bila kiamat benar-benar terjadi bulan ini, apakah anda benar-benar sudah siap? Sebab, kata Ricahrd Deem, bila kiamat terjadi, maka tidak banyak yang bisa dilakukan oleh manusia untuk mempersiapkan akhir dunia.
"Tentu saja, jika anda benar-benar percaya dunia akan berakhir, maka anda tidak akan membutuhkan uang lagi," kata Richard.
Ini tanda-tanda ilmiah bumi akan kiamat
Baca Selengkapnya
Kiamat memang bersifat pasti. Namun, siapa pun tidak mengetahui kapan kiamat tersebut akan terjadi. Banyak ilmuwan memprediksi bahwa tanda-tanda kiamat pada saat ini sudah hampir terlihat.
Kiamat tersebut diartikan bahwa bumi akan hancur berkeping-keping seperti kapas berterbangan. Menurut situs dari Lembaga Antariksa Amerika (NASA) saat ini mengatakan bahwa sudah banyak planet yang berbalik arah putar. Jika pada planet bumi, matahari masih terbit dari arah timur, maka dalam beberapa tahun ini terdapat beberapa fenomena baru yang menurut mereka planet lain sudah mulai berbalik arah dan matahari terbit dari arah barat. Dari sisi ilmiah, inilah pertanda akhir jaman mendekati kiamat.
Tanda pertama kiamat adalah Planet X atau nibiru. Menurut para ilmuwan, dari sekian banyak planet yang berbalik arah putar, ada planet dari galaksi lain yang bergerak memasuki orbit dalam tata surya yaitu Planet X atau nibiru.
Planet Nibiru adalah bintang lain yang tertarik gravitasi matahari lalu masuk ke tata surya. Parahnya, planet Nibiru berevolusi berlawanan dengan revolusi bumi dan planet lain di tata surya. Jalurnya berada di jalur bumi sehingga pada suatu masa bumi akan ditabrak oleh benda yang besarnya 100 kali lipat dengan sama-sama kecepatan superdahsyat. Ilmuwan menyebut 50 tahun lagi planet Nibiru ini akan memasuki orbit tata surya sejak ditemukan tahun 2003.
Tanda kedua adalah adanya Awan Smith, diambil dari nama Gail Smith, seorang astronom AS yang mendeteksinya pertama kali pada tahun 1963 saat meneliti di Universitas Leiden, Belanda. Awan Smith adalah Gumpalan awan raksasa yang mengandung gas hidrogen dalam volume sangat besar tengah melesat mendekati piringan Galaksi Bima Sakti, tempat tata surya berada.
Jika dilihat dari Bumi, lebar gumpalan awan tersebut sebanding dengan 30 kali lebar Bulan. Awan Smith membawa energi sangat besar berupa gas hidrogen yang cukup untuk membentuk jutaan bintang seukuran Matahari. Awan Smith merupakan gumpalan gas yang berukuran panjang mencapai 11.000 tahun cahaya dan lebar 2.500 tahun cahaya.
Objek tersebut saat ini berada 40.000 tahun cahaya dari Bumi dan 8.000 tahun cahaya dari piringan Bimasakti. Objek yang pantas disebut kabut monster di ruang kosmos ini bergerak dengan kecepatan 240 kilometer per detik dan diperkirakan menabrak piringan galaksi Bimasakti dengan kemiringan 45 derajat, tabrakan dahsyat yang diperkirakan terjadi antara 20-40 juta tahun lagi akan menghasilkan kembang api spektakuler di langit.
Lalu, tanda ketiga adalah Tabrakan galaksi Andromeda. Galaksi paling dekat dengan galaksi Bimasakti adalah Andromeda. Saat ini galaksi andromeda melayang mendekati bimasakti dengan kecepatan 300.000 mil per jam, 100 kali lebih cepat daripada peluru yang melesat dengan kecepatan tinggi. Ketika bertabrakan, Andromeda akan mengubah galaksi bimasakti selamanya.
Ilmuwan memperkirakan galaksi Bima Sakti akan bertabrakan dengan Galaksi Andromeda yang berjarak 2,5 juta tahun cahaya dari bumi. Dan akan terjadinya sekitar 4 miliar tahun lagi.
Namun, ada juga ilmuwan yang mengatakan bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2012 berdasarkan siklus aktivitas matahari yang memuncak di tahun ini dan menyebabkan panas yang luar biasa di bumi, terlebih atmosfer bumi sudah mengalami penipisan dan bolong di beberapa bagian sehingga selain memanaskan bumi dengan radikal juga melelehkan es di kutub dan juga menimbulkan badai serta topan yang dahsyat.
Medan magnet bumi yang berfungsi sebagai pertahanan utama bumi terhadap radiasi sinar matahari mulai retak bahkan ada yang sampai sebesar kota California di sana-sini. Pergeseran kutub juga tengah berlangsung. Tata surya kita tengah memasuki medan awan energi antar bintang. Awan itu mengaktifkan dan merusak keseimbangan matahari serta atmosfer planet-planet. Para ahli geofisika Rusia berpendapat bahwa ketika bumi akan memasuki awan energi tersebut di tahun 2012 hingga 2020 dan akan menimbulkan bencana besar yang belum pernah ada sebelumnya.
Fisikawan UC Berkeley menyatakan dinosaurus serta spesies lainnya telah punah akibat tumbukan asteroid raksasa 65 juta tahun silam. Menurut siklus yang diperhitungkan secara ilmiah, seharusnya hal itu sudah terjadi lagi di saat-saat sekarang. Supervulkan Yellowstone yang memiliki siklus letusan dahsyat setiap 600.000-700.000 tahun tengah bersiap untuk meletus kembali. Beberapa perhitungan ilmiah lainnya turut mendukung pandangan ini.
Menariknya, ramalan bangsa Maya juga suku Hopi, Mesir Kuno, dan beberapa suku kuno lainnya di dalam kalendernya dengan detail mengungkapkan jika tahun 2012 merupakan akhir sekaligus awal zaman baru. Bagaikan kelahiran seorang anak manusia, maka kelahiran zaman baru ini akan dipenuhi dengan darah. Suku Maya merupakan salah satu suku kuno di dunia ini yang dikenal sebagai suku yang sangat detil memperhatikan dan menghitung bintang-bintang dan benda langit lainnya.
Kitab kuno dari Cina, I Ching, juga menyatakan akan terjadi bencana besar di tahun 2012. Beberapa ativitas modern juga terkait dengan tahun 2012, yakni dateline modernisasi besar-besaran Pentagon paska ditubruk rudal dalam peristiwa 11 September 2001, batas akhir pelaksanaan Codex Alimentarius yang berupaya mengurangi populasi manusia di bumi dengan rekayasa genetika dan makanan transgenik, dan sebagainya.
Kiamat tersebut diartikan bahwa bumi akan hancur berkeping-keping seperti kapas berterbangan. Menurut situs dari Lembaga Antariksa Amerika (NASA) saat ini mengatakan bahwa sudah banyak planet yang berbalik arah putar. Jika pada planet bumi, matahari masih terbit dari arah timur, maka dalam beberapa tahun ini terdapat beberapa fenomena baru yang menurut mereka planet lain sudah mulai berbalik arah dan matahari terbit dari arah barat. Dari sisi ilmiah, inilah pertanda akhir jaman mendekati kiamat.
Nibiru |
Planet Nibiru adalah bintang lain yang tertarik gravitasi matahari lalu masuk ke tata surya. Parahnya, planet Nibiru berevolusi berlawanan dengan revolusi bumi dan planet lain di tata surya. Jalurnya berada di jalur bumi sehingga pada suatu masa bumi akan ditabrak oleh benda yang besarnya 100 kali lipat dengan sama-sama kecepatan superdahsyat. Ilmuwan menyebut 50 tahun lagi planet Nibiru ini akan memasuki orbit tata surya sejak ditemukan tahun 2003.
Tanda kedua adalah adanya Awan Smith, diambil dari nama Gail Smith, seorang astronom AS yang mendeteksinya pertama kali pada tahun 1963 saat meneliti di Universitas Leiden, Belanda. Awan Smith adalah Gumpalan awan raksasa yang mengandung gas hidrogen dalam volume sangat besar tengah melesat mendekati piringan Galaksi Bima Sakti, tempat tata surya berada.
Jika dilihat dari Bumi, lebar gumpalan awan tersebut sebanding dengan 30 kali lebar Bulan. Awan Smith membawa energi sangat besar berupa gas hidrogen yang cukup untuk membentuk jutaan bintang seukuran Matahari. Awan Smith merupakan gumpalan gas yang berukuran panjang mencapai 11.000 tahun cahaya dan lebar 2.500 tahun cahaya.
Objek tersebut saat ini berada 40.000 tahun cahaya dari Bumi dan 8.000 tahun cahaya dari piringan Bimasakti. Objek yang pantas disebut kabut monster di ruang kosmos ini bergerak dengan kecepatan 240 kilometer per detik dan diperkirakan menabrak piringan galaksi Bimasakti dengan kemiringan 45 derajat, tabrakan dahsyat yang diperkirakan terjadi antara 20-40 juta tahun lagi akan menghasilkan kembang api spektakuler di langit.
Lalu, tanda ketiga adalah Tabrakan galaksi Andromeda. Galaksi paling dekat dengan galaksi Bimasakti adalah Andromeda. Saat ini galaksi andromeda melayang mendekati bimasakti dengan kecepatan 300.000 mil per jam, 100 kali lebih cepat daripada peluru yang melesat dengan kecepatan tinggi. Ketika bertabrakan, Andromeda akan mengubah galaksi bimasakti selamanya.
Ilmuwan memperkirakan galaksi Bima Sakti akan bertabrakan dengan Galaksi Andromeda yang berjarak 2,5 juta tahun cahaya dari bumi. Dan akan terjadinya sekitar 4 miliar tahun lagi.
Namun, ada juga ilmuwan yang mengatakan bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2012 berdasarkan siklus aktivitas matahari yang memuncak di tahun ini dan menyebabkan panas yang luar biasa di bumi, terlebih atmosfer bumi sudah mengalami penipisan dan bolong di beberapa bagian sehingga selain memanaskan bumi dengan radikal juga melelehkan es di kutub dan juga menimbulkan badai serta topan yang dahsyat.
Medan magnet bumi yang berfungsi sebagai pertahanan utama bumi terhadap radiasi sinar matahari mulai retak bahkan ada yang sampai sebesar kota California di sana-sini. Pergeseran kutub juga tengah berlangsung. Tata surya kita tengah memasuki medan awan energi antar bintang. Awan itu mengaktifkan dan merusak keseimbangan matahari serta atmosfer planet-planet. Para ahli geofisika Rusia berpendapat bahwa ketika bumi akan memasuki awan energi tersebut di tahun 2012 hingga 2020 dan akan menimbulkan bencana besar yang belum pernah ada sebelumnya.
Fisikawan UC Berkeley menyatakan dinosaurus serta spesies lainnya telah punah akibat tumbukan asteroid raksasa 65 juta tahun silam. Menurut siklus yang diperhitungkan secara ilmiah, seharusnya hal itu sudah terjadi lagi di saat-saat sekarang. Supervulkan Yellowstone yang memiliki siklus letusan dahsyat setiap 600.000-700.000 tahun tengah bersiap untuk meletus kembali. Beberapa perhitungan ilmiah lainnya turut mendukung pandangan ini.
Menariknya, ramalan bangsa Maya juga suku Hopi, Mesir Kuno, dan beberapa suku kuno lainnya di dalam kalendernya dengan detail mengungkapkan jika tahun 2012 merupakan akhir sekaligus awal zaman baru. Bagaikan kelahiran seorang anak manusia, maka kelahiran zaman baru ini akan dipenuhi dengan darah. Suku Maya merupakan salah satu suku kuno di dunia ini yang dikenal sebagai suku yang sangat detil memperhatikan dan menghitung bintang-bintang dan benda langit lainnya.
Kitab kuno dari Cina, I Ching, juga menyatakan akan terjadi bencana besar di tahun 2012. Beberapa ativitas modern juga terkait dengan tahun 2012, yakni dateline modernisasi besar-besaran Pentagon paska ditubruk rudal dalam peristiwa 11 September 2001, batas akhir pelaksanaan Codex Alimentarius yang berupaya mengurangi populasi manusia di bumi dengan rekayasa genetika dan makanan transgenik, dan sebagainya.
Dalam film, kiamat seperti kemurkaan alam yang tak terkendali
Baca Selengkapnya
Dalam pandangan suatu agama, ilmuwan, dan beberapa suku yang ada di dunia, kiamat benar adanya dan akan datang pada satu waktu. Tapi tak sedikit pula yang menyadari tragedi kiamat ini hanya sebuah mitos.
Meski belum ada yang bisa memprediksi kapan datangnya dan seperti apa kiamat itu, tapi ada sebagian orang pintar dibantu kecanggihan teknologi digital dan animasi mampu mengimplementasikan itu dalam bentuk film. Sebut saja film seperti Deep Impact, Armageddon, The Day After Tomorrow, The Divide dan Kiamat 2012-12-02. Tapi sekali lagi, sampai detik ini kisah kiamat yang difilmkan itu belum terjadi.
Film-film itu berupaya menggambarkan betapa dahsyatnya hari kiamat. Di film jenis scientist fiction (fiksi keilmuwan) itu manusia dengan segala daya upaya tidak akan sanggup melawan maupun mencegah fenomena alam itu. Film yang rata-rata diproduksi oleh produser asal Amerika itu digambarkan tragedi kiaman terjadi akibat ulah dan tingkah polah manusia terhadap alam yang tidak bersahabat sehingga mengakibatkan alam murka.
Seperti dalam film Deep Impact yang diproduksi tahun 1998, beberapa astronomi remaja yang meneliti fenomena luar angkasa, jatuhnya komet dianggap sebagai tanda datangnya kiamat. Bahkan untuk mencegah kiamat itu terjadi, Amerika bersama Rusia mengirim astronot dan pesawat pembawa senjata nuklir yang disebut Space Atlantis untuk menghancurkan komet dengan nuklir. Sayang usaha itu tidak membuahkan hasil. Usaha lainnya untuk menghancurkan komet dengan membangun Mesias di orbit kembali tidak membuahkan hasil.
Presiden Beck selaku pimpinan Amerika dalam film yang disutradarai Mimi Leader mengakui tim Mesias gagal menghancurkan komet. Ancaman kiamat di bumi pun akan datang dengan ditandai telah tewasnya beberapa awak Mesias. Akhirnya, sang presiden mengumumkan ke rakyat untuk mengungsi di gua Missouri yang merupakan tempat pengungsian akhir. Hingga akhirnya, darurat militerpun juga diberlakukan. Bahkan dengan cara menembakan senjata rudal ke arah kometpun juga sia-sia.
Gambaran kiamat lainnya coba disajikan dalam film The Day After Tomorrow. Jika saat ini, sedang gencar digalakan kampanye pencegahan global warming (pemanasan bumi), di film hasil produksi Century Fox tahun 2004 ini menyatakan sebaliknya. Kiamat datang saat pemanasan global mencapai pada satu titik tertentu serta berubah mencapai titik baliknya. Titik itu adalah titik pendinginan global atau yang disebut dengan Global Cooling.
Pembalikan digambarkan terjadi begitu cepat. Jika diandai-andaikan maka setelah besok hari (the day after tomorrow) seluruh bumi diselimuti oleh salju. Salju ini terbentuk setelah gelombang tinggi pasang air laut yang memasuki daratan. Pemandangan laut kutub utara yang dengan bongkahan es yang tersebar. Bongkahan kecil dan besar yang membentuk daratan es hingga akhirnya 'menguasai' dan membunuh seluruh manusia di permukaan bumi.
Badai yang tidak pernah diprediksikan oleh badan meteorologi terjadi sangat besar dan bergerak cepat serta membentuk tornado yang juga besar. Menghancurkan segala benda yang dilewatinya. Los Angeles, bahkan beberapa negara di Asia dan Eropa juga ikut lumpuh dan luluh lantak. Saat tsunami terjadi akibat pendinginan global di New York, adegan sebuah kapal tanker besar memasuki kota karena airnya laut yang tinggi terjadi.
Proses ini mirip dengan kejadian tsunami sebenarnya di Aceh. Hingga menyebabkan kapal pembangkit listrik masuk ke daratan sejauh 3 kilometer. Kemudian kapal berukuran super besar iitu dijadikan sebagai tugu peringatan tsunami Aceh di Indonesia. Pada akhir film, digambarkan setengah bumi dari utara sampai ke dekat garis ekuator telah tertutup salju sebagai gambaran bahwa kiamat telah terjadi. Inilah gambaran dampak drastis pemanasan global, bahwa ujungnya adalah pendinginan global (Global Cooling) yang membuat kita kembali ke Zaman Es (Ice Age).
Tidak beda jauh dengan film Deep Impact, film Armageddon yang dibintangi oleh artis gaek Burce Wilis ini menceritakan kedatangan kiamat yang akibat hujan meteor. Ceritanya berawal sebuah stasiun angkasa luar di orbit bumi yang sedang dalam misi perbaikan dengan pesawat ulang alik, ketika hujan meteor yang tidak terduga menghantamnya hingga hancur lebur.
Batu-batu meteor yang berukuran kecil ternyata juga mampu membuat lubang berukuran besar di permukaan bumi. Hujan meteor itu merupakan fenomena awal dari asteroid yang berukuran sebesar Texas. Seorang astonomer amatir yang pertama kali menemukannya, memberitahukan NASA, bahwa asteroid itu menuju ke bumi dalam waktu 18 hari mendatang.
Setelah menganalisis penemuan astronomer tersebut, pihak NASA yang dipimpin Dan Truman yang diperankan Billy Bob Thornton mendapatkan kesimpulan mengerikan. Sebab, asteroid itu dapat mengulangi bencana kiamat seperti yang pernah terjadi sekitar 65 juta tahun lampau. Kiamat itu telah memusnahkan spesies yang pernah menguasai bumi, yakni dinosaurus.
Akhirnya Dan Truman pun memberitahu Presiden Amerika Serikat bahwa bencana hantaman asteroid terhadap bumi akan membuat kiamat yang menghancurkan segala kehidupan di permukaan bumi. Usai mendapat masukan cara mencegah asteroid menghantam bumi, diputuskan bahwa penanaman bom nuklir dengan cara pemboran di asteroid dianggap paling besar kemungkinan akan berhasil. Masalahnya, tidak satupun para astronot profesional yang dimiliki Amerika maupun negara lain yang memiliki kemampuan itu. Akhirnya pihak NASA menoleh pada kemungkinan lain, yakni sebuah kelompok pembor minyak yang dapat melakukannya.
Bermodal reputasi tinggi kelompok pembor minyak yang dipimpin Harry Stemper diperankan Bruce, dilatih menjadi astronot. Mereka pun melakukan misinya dan berhasil sehingga kiamat dalam film Armageddon dinyatakan pernah terjadi ratusan tahun yang lalu tidak berulang kembali.
Dari sekian film yang bertemakan tentang kiamat, film Kiamat 2012-12-02 yang disutradarai Roland Emmerich inilah yang paling menghebohkan dunia. Pasalnya, sejak beberapa tahun terakhir khalayak ramai membicarakan ramalan Suku atau Bangsa Maya bahwa dunia akan berakhir di penanggalan kuno mereka, yakni 21 Desember 2012.
Dalam film bercerita, dari penelitian ilmuwan di India, Dr Satnam Tsurutani yang diperankan Jimi Mistry menemukan bahwa inti bumi terus memanas. Satnam mengundang sahabatnya sekaligus ilmuwan Amerika, Dr Adrian Helmsley (Chiwetel Ejiofor), untuk datang melihat penelitian tersebut. Adrian terkejut karena peningkatan derajat panasnya pun terus naik dengan cepat. Adrian buru-buru kembali ke Amerika untuk bertemu kepala staf presiden, Carl Anheuser (Oliver Platt). Carl yang semula meremehkan temuan bumi terus memanas itu langsung terkejut dan merespons.
Dalam pertemuan G8 kondisi ini menjadi perhatian. Presiden Amerika Thomas Wilson yang diperankan Danny Glover, menyampaikan kepada para petinggi dunia bahwa bumi akan dilanda musibah besar terkait inti bumi yang terus memanas. Memasuki 2012, pemerintah sibuk melakukan persiapan penyelamatan manusia dari musibah yang dipercaya sebagai kiamat. Salah satu tanda kiamat datang, penulis buku Jackson Curtis (John Cusack) datang ke rumah mantan istrinya, Kate Curtis (Amanda Peet), untuk menjemput anak mereka, Noah dan Lily, yang sedang berkemah.
Setibanya di lokasi perkemahan Yellowstone, Jackson ingin menunjukkan danau tempat keluarga ini dulu sering berkemah ketika belum bercerai. Di danau terpampang larangan memasuki area. Jackson dan dua anaknya nekat menerobos masuk dan rupanya danau itu lenyap karena proses pemanasan bumi. Jackson pun diberi bocoran oleh Charlie, ada sebuah peta berisi pesawat yang dapat menyelamatkan manusia dari kehancuran bumi. Jackson mulai mempercayai omongan Charlie tentang kiamat ketika dia menyaksikan jalan yang dipijaknya di bandara terbelah karena gempa. Jackson lalu menyewa pesawat dan seorang pilot untuk menyelamatkan keluarganya.
Jackson kemudian tancap gas sambil mengemudikan limosin-nya menuju rumah Kate di Pasadena, California, meski nyaris terlambat. Rumah Kate yang dihuni bersama anak mereka dan pacar Kate, Gordon Silberman (Tom McCarthy), nyaris hancur karena gempa. Jackson berusaha menghindari jalanan yang amblas akibat gempa. Bangunan semua hancur, rontok berkeping-keping. Jalan layang roboh dan amblas ditelan bumi.
Jackson, Kate, Noah, Lily, dan Gordon berhasil mencapai bandara. Namun, pilot itu tewas karena gempa. Gordon yang baru belajar mengemudikan pesawat kecil, dipaksa menjadi pilot dadakan. Pesawat hampir jatuh ke dalam perut bumi karena landasan pacu terbelah. Tetapi mereka selamat. Dari dalam pesawat, mereka melihat daratan merangsek masuk ke dalam laut seperti piring makanan yang dicelupkan ke dalam bak air.
Tak hanya Jackson, seorang dokter bernama Adrian terkejut dengan derajat panas bumi yang terus naik. Kiamat yang diduga masih jauh, ternyata tinggal beberapa hari. Upaya penyelamatan mulai dilakukan pemerintah. Sayang, Presiden Thomas menolak dievakuasi. Thomas memutuskan tidak ikut naik pesawat menuju China, tempat disediakannya 'Bahtera Besi' yang dapat menyelamatkan manusia. Thomas bersama stafnya masih sempat mengunjungi korban gempa yang dirawat di area terbuka.
Saat itulah gempa berkekuatan besar kembali mengguncang. Setelah gempa reda, apa yang dilihat Thomas sungguh mengerikan. Di kejauhan ombak laut terlihat bergulung-gulung ribuan meter tingginya. Kapal perang Amerika, John F Kennedy, yang luar biasa besar seolah dimuntahkan dari laut dan jatuh menimpa Thomas dan korban lainnya.
Gambaran betapa dahsyat dan mengerikannya kiamat tak berhenti sampai di situ. Adrian yang ada di pesawat evakuasi menuju China menyaksikan dari layar pemantau, gempa besar hingga 9 Skala Richter lebih terjadi di seluruh belahan bumi. Disusul dengan terjangan tsunami di mana-mana. Bumi akhirnya hancur total, lempeng Pasifik runtuh. Kutub Selatan bergeser ribuan mil, Pegunungan Himalaya tak lagi jadi puncak tertinggi dunia. Posisinya digantikan Cape of Good Hope di Afrika. Singkat cerita, Adrian dan staf kepresidenan tiba di China untuk naik ke kapal besar yang disebut 'Bahtera Besi'. Jackson dan keluarganya berhasil mencapai tujuan. Mereka masuk ke pesawat sebagai penumpang gelap dengan dibantu sebuah keluarga China yang baik hati.
Proses penyusupan mereka kurang lancar. Gordon tewas karena mendadak pintu gerbang kapal membuka. Ketika hendak tertutup lagi, pintunya macet gara-gara ada kabel yang menghalangi. Adrenalin penonton kembali dipacu. Kapal tidak akan bisa jalan jika pintu belum menutup sempurna. Sementara kru kapal berupaya mencari penyebab macetnya pintu, China dilanda tsunami maha dahsyat yang menenggelamkan semua yang ada di daratan. Kapal itu terombang-ambing arus dan akan bertabrakan dengan gunung es.
Di sini, Jackson beraksi sebagai sang pahlawan. Dibantu anaknya yang masih kecil, Noah, Jackson turun ke bagian bawah kapal yang telah terendam air. Dia akhirnya berhasil memutus kabel yang menghambat pintu kapal.
Meski belum ada yang bisa memprediksi kapan datangnya dan seperti apa kiamat itu, tapi ada sebagian orang pintar dibantu kecanggihan teknologi digital dan animasi mampu mengimplementasikan itu dalam bentuk film. Sebut saja film seperti Deep Impact, Armageddon, The Day After Tomorrow, The Divide dan Kiamat 2012-12-02. Tapi sekali lagi, sampai detik ini kisah kiamat yang difilmkan itu belum terjadi.
Film-film itu berupaya menggambarkan betapa dahsyatnya hari kiamat. Di film jenis scientist fiction (fiksi keilmuwan) itu manusia dengan segala daya upaya tidak akan sanggup melawan maupun mencegah fenomena alam itu. Film yang rata-rata diproduksi oleh produser asal Amerika itu digambarkan tragedi kiaman terjadi akibat ulah dan tingkah polah manusia terhadap alam yang tidak bersahabat sehingga mengakibatkan alam murka.
Seperti dalam film Deep Impact yang diproduksi tahun 1998, beberapa astronomi remaja yang meneliti fenomena luar angkasa, jatuhnya komet dianggap sebagai tanda datangnya kiamat. Bahkan untuk mencegah kiamat itu terjadi, Amerika bersama Rusia mengirim astronot dan pesawat pembawa senjata nuklir yang disebut Space Atlantis untuk menghancurkan komet dengan nuklir. Sayang usaha itu tidak membuahkan hasil. Usaha lainnya untuk menghancurkan komet dengan membangun Mesias di orbit kembali tidak membuahkan hasil.
Presiden Beck selaku pimpinan Amerika dalam film yang disutradarai Mimi Leader mengakui tim Mesias gagal menghancurkan komet. Ancaman kiamat di bumi pun akan datang dengan ditandai telah tewasnya beberapa awak Mesias. Akhirnya, sang presiden mengumumkan ke rakyat untuk mengungsi di gua Missouri yang merupakan tempat pengungsian akhir. Hingga akhirnya, darurat militerpun juga diberlakukan. Bahkan dengan cara menembakan senjata rudal ke arah kometpun juga sia-sia.
Gambaran kiamat lainnya coba disajikan dalam film The Day After Tomorrow. Jika saat ini, sedang gencar digalakan kampanye pencegahan global warming (pemanasan bumi), di film hasil produksi Century Fox tahun 2004 ini menyatakan sebaliknya. Kiamat datang saat pemanasan global mencapai pada satu titik tertentu serta berubah mencapai titik baliknya. Titik itu adalah titik pendinginan global atau yang disebut dengan Global Cooling.
Pembalikan digambarkan terjadi begitu cepat. Jika diandai-andaikan maka setelah besok hari (the day after tomorrow) seluruh bumi diselimuti oleh salju. Salju ini terbentuk setelah gelombang tinggi pasang air laut yang memasuki daratan. Pemandangan laut kutub utara yang dengan bongkahan es yang tersebar. Bongkahan kecil dan besar yang membentuk daratan es hingga akhirnya 'menguasai' dan membunuh seluruh manusia di permukaan bumi.
Badai yang tidak pernah diprediksikan oleh badan meteorologi terjadi sangat besar dan bergerak cepat serta membentuk tornado yang juga besar. Menghancurkan segala benda yang dilewatinya. Los Angeles, bahkan beberapa negara di Asia dan Eropa juga ikut lumpuh dan luluh lantak. Saat tsunami terjadi akibat pendinginan global di New York, adegan sebuah kapal tanker besar memasuki kota karena airnya laut yang tinggi terjadi.
Proses ini mirip dengan kejadian tsunami sebenarnya di Aceh. Hingga menyebabkan kapal pembangkit listrik masuk ke daratan sejauh 3 kilometer. Kemudian kapal berukuran super besar iitu dijadikan sebagai tugu peringatan tsunami Aceh di Indonesia. Pada akhir film, digambarkan setengah bumi dari utara sampai ke dekat garis ekuator telah tertutup salju sebagai gambaran bahwa kiamat telah terjadi. Inilah gambaran dampak drastis pemanasan global, bahwa ujungnya adalah pendinginan global (Global Cooling) yang membuat kita kembali ke Zaman Es (Ice Age).
Tidak beda jauh dengan film Deep Impact, film Armageddon yang dibintangi oleh artis gaek Burce Wilis ini menceritakan kedatangan kiamat yang akibat hujan meteor. Ceritanya berawal sebuah stasiun angkasa luar di orbit bumi yang sedang dalam misi perbaikan dengan pesawat ulang alik, ketika hujan meteor yang tidak terduga menghantamnya hingga hancur lebur.
Batu-batu meteor yang berukuran kecil ternyata juga mampu membuat lubang berukuran besar di permukaan bumi. Hujan meteor itu merupakan fenomena awal dari asteroid yang berukuran sebesar Texas. Seorang astonomer amatir yang pertama kali menemukannya, memberitahukan NASA, bahwa asteroid itu menuju ke bumi dalam waktu 18 hari mendatang.
Setelah menganalisis penemuan astronomer tersebut, pihak NASA yang dipimpin Dan Truman yang diperankan Billy Bob Thornton mendapatkan kesimpulan mengerikan. Sebab, asteroid itu dapat mengulangi bencana kiamat seperti yang pernah terjadi sekitar 65 juta tahun lampau. Kiamat itu telah memusnahkan spesies yang pernah menguasai bumi, yakni dinosaurus.
Akhirnya Dan Truman pun memberitahu Presiden Amerika Serikat bahwa bencana hantaman asteroid terhadap bumi akan membuat kiamat yang menghancurkan segala kehidupan di permukaan bumi. Usai mendapat masukan cara mencegah asteroid menghantam bumi, diputuskan bahwa penanaman bom nuklir dengan cara pemboran di asteroid dianggap paling besar kemungkinan akan berhasil. Masalahnya, tidak satupun para astronot profesional yang dimiliki Amerika maupun negara lain yang memiliki kemampuan itu. Akhirnya pihak NASA menoleh pada kemungkinan lain, yakni sebuah kelompok pembor minyak yang dapat melakukannya.
Bermodal reputasi tinggi kelompok pembor minyak yang dipimpin Harry Stemper diperankan Bruce, dilatih menjadi astronot. Mereka pun melakukan misinya dan berhasil sehingga kiamat dalam film Armageddon dinyatakan pernah terjadi ratusan tahun yang lalu tidak berulang kembali.
Dari sekian film yang bertemakan tentang kiamat, film Kiamat 2012-12-02 yang disutradarai Roland Emmerich inilah yang paling menghebohkan dunia. Pasalnya, sejak beberapa tahun terakhir khalayak ramai membicarakan ramalan Suku atau Bangsa Maya bahwa dunia akan berakhir di penanggalan kuno mereka, yakni 21 Desember 2012.
Dalam film bercerita, dari penelitian ilmuwan di India, Dr Satnam Tsurutani yang diperankan Jimi Mistry menemukan bahwa inti bumi terus memanas. Satnam mengundang sahabatnya sekaligus ilmuwan Amerika, Dr Adrian Helmsley (Chiwetel Ejiofor), untuk datang melihat penelitian tersebut. Adrian terkejut karena peningkatan derajat panasnya pun terus naik dengan cepat. Adrian buru-buru kembali ke Amerika untuk bertemu kepala staf presiden, Carl Anheuser (Oliver Platt). Carl yang semula meremehkan temuan bumi terus memanas itu langsung terkejut dan merespons.
Dalam pertemuan G8 kondisi ini menjadi perhatian. Presiden Amerika Thomas Wilson yang diperankan Danny Glover, menyampaikan kepada para petinggi dunia bahwa bumi akan dilanda musibah besar terkait inti bumi yang terus memanas. Memasuki 2012, pemerintah sibuk melakukan persiapan penyelamatan manusia dari musibah yang dipercaya sebagai kiamat. Salah satu tanda kiamat datang, penulis buku Jackson Curtis (John Cusack) datang ke rumah mantan istrinya, Kate Curtis (Amanda Peet), untuk menjemput anak mereka, Noah dan Lily, yang sedang berkemah.
Setibanya di lokasi perkemahan Yellowstone, Jackson ingin menunjukkan danau tempat keluarga ini dulu sering berkemah ketika belum bercerai. Di danau terpampang larangan memasuki area. Jackson dan dua anaknya nekat menerobos masuk dan rupanya danau itu lenyap karena proses pemanasan bumi. Jackson pun diberi bocoran oleh Charlie, ada sebuah peta berisi pesawat yang dapat menyelamatkan manusia dari kehancuran bumi. Jackson mulai mempercayai omongan Charlie tentang kiamat ketika dia menyaksikan jalan yang dipijaknya di bandara terbelah karena gempa. Jackson lalu menyewa pesawat dan seorang pilot untuk menyelamatkan keluarganya.
Jackson kemudian tancap gas sambil mengemudikan limosin-nya menuju rumah Kate di Pasadena, California, meski nyaris terlambat. Rumah Kate yang dihuni bersama anak mereka dan pacar Kate, Gordon Silberman (Tom McCarthy), nyaris hancur karena gempa. Jackson berusaha menghindari jalanan yang amblas akibat gempa. Bangunan semua hancur, rontok berkeping-keping. Jalan layang roboh dan amblas ditelan bumi.
Jackson, Kate, Noah, Lily, dan Gordon berhasil mencapai bandara. Namun, pilot itu tewas karena gempa. Gordon yang baru belajar mengemudikan pesawat kecil, dipaksa menjadi pilot dadakan. Pesawat hampir jatuh ke dalam perut bumi karena landasan pacu terbelah. Tetapi mereka selamat. Dari dalam pesawat, mereka melihat daratan merangsek masuk ke dalam laut seperti piring makanan yang dicelupkan ke dalam bak air.
Tak hanya Jackson, seorang dokter bernama Adrian terkejut dengan derajat panas bumi yang terus naik. Kiamat yang diduga masih jauh, ternyata tinggal beberapa hari. Upaya penyelamatan mulai dilakukan pemerintah. Sayang, Presiden Thomas menolak dievakuasi. Thomas memutuskan tidak ikut naik pesawat menuju China, tempat disediakannya 'Bahtera Besi' yang dapat menyelamatkan manusia. Thomas bersama stafnya masih sempat mengunjungi korban gempa yang dirawat di area terbuka.
Saat itulah gempa berkekuatan besar kembali mengguncang. Setelah gempa reda, apa yang dilihat Thomas sungguh mengerikan. Di kejauhan ombak laut terlihat bergulung-gulung ribuan meter tingginya. Kapal perang Amerika, John F Kennedy, yang luar biasa besar seolah dimuntahkan dari laut dan jatuh menimpa Thomas dan korban lainnya.
Gambaran betapa dahsyat dan mengerikannya kiamat tak berhenti sampai di situ. Adrian yang ada di pesawat evakuasi menuju China menyaksikan dari layar pemantau, gempa besar hingga 9 Skala Richter lebih terjadi di seluruh belahan bumi. Disusul dengan terjangan tsunami di mana-mana. Bumi akhirnya hancur total, lempeng Pasifik runtuh. Kutub Selatan bergeser ribuan mil, Pegunungan Himalaya tak lagi jadi puncak tertinggi dunia. Posisinya digantikan Cape of Good Hope di Afrika. Singkat cerita, Adrian dan staf kepresidenan tiba di China untuk naik ke kapal besar yang disebut 'Bahtera Besi'. Jackson dan keluarganya berhasil mencapai tujuan. Mereka masuk ke pesawat sebagai penumpang gelap dengan dibantu sebuah keluarga China yang baik hati.
Proses penyusupan mereka kurang lancar. Gordon tewas karena mendadak pintu gerbang kapal membuka. Ketika hendak tertutup lagi, pintunya macet gara-gara ada kabel yang menghalangi. Adrenalin penonton kembali dipacu. Kapal tidak akan bisa jalan jika pintu belum menutup sempurna. Sementara kru kapal berupaya mencari penyebab macetnya pintu, China dilanda tsunami maha dahsyat yang menenggelamkan semua yang ada di daratan. Kapal itu terombang-ambing arus dan akan bertabrakan dengan gunung es.
Di sini, Jackson beraksi sebagai sang pahlawan. Dibantu anaknya yang masih kecil, Noah, Jackson turun ke bagian bawah kapal yang telah terendam air. Dia akhirnya berhasil memutus kabel yang menghambat pintu kapal.
Tanda-tanda kiamat menurut agama-agama Samawi
Baca Selengkapnya
Setiap agama pasti mengakui adanya hari kiamat. Hari hancurnya seluruh isi planet bumi tersebut menandai babak baru dimulainya hari pembalasan yang dijanjikan oleh Tuhan kepada umatnya.
Dalam agama-agama Samawi (Ibrahimiah), kiamat ditandai dengan berbagai kejadian. Di agama Islam, tanda-tanda kiamat di antaranya diawali dengan adanya 10 tanda-tanda sebagaimana disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW adalam haditsnya.
"Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum adanya sepuluh tanda-tanda kiamat, yaitu tenggelam di timur, tenggelam di barat, tenggelam di Jazirah Arab, adanya asap, datangnya Dajjal, Dabbah (binatang melata yang besar), Ya'juj dan Ma'juj, terbit matahari dari sebelah barat, keluar api dari ujung Aden yang menggiring manusia, dan turunnya Nabi Isa." (Hadits Riwayat Muslim).
Mengenai kepastian kapan kiamat tiba, dalam Islam Allah menegaskan dalam firman-firman Nya, di antaranya: "Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-sekali tidak akan dibangkitkan, katakanlah: Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (At-Taghabun 64:7).
Dalam ajaran Kristiani, Alkitab menyebutkan bahwa kiamat atau akhir zaman akan diawali dengan kedatangan Kristus yang disertai atau didahului oleh bermacam-macam tanda.
Beberapa tanda tersebut di antaranya: akan datang Kristus-Kristus palsu, yang akan menyesatkan banyak orang. Akan datang godaan yang besar, yang akan menjadikan banyak orang murtad; ada penganiayaan, saling membenci, sehingga keluarga pecah-belah, saling bunuh. Akan ada perang, dan kabar perang, kelaparan, dan gempa bumi.
Akan ada bencana alam yang besar sekali. Di langit akan ada tanda kedatangan Anak Manusia. Akan ada banyak orang berpaling dari iman, murtad. Datanglah "manusia durhaka" yaitu anti Kristus. Kabar Kerajaan Allah akan diberitakan ke seluruh dunia dan bangsa Yahudi akan bertobat.
Tanda-tanda tersebut selama berabad-abad telah diterima oleh gereja sebagai tanda-tanda akhir zaman, sebelum kedatangan Kristus. Artinya, Tuhan Yesus Kristus tidak akan datang kembali sebelum tanda-tanda tersebut semuanya terjadi.
Sementara dalam agama Yahudi, akhir zaman ditandai dengan adanya beberapa peristiwa yang saling berkaitan. Di antaranya, adanya pengumpulan kembali orang-orang yang hidup di pembuangan, pembangunan kembali Bait Suci, adanya kurban binatang atau Korba.
Menurut tradisi Yahudi, orang-orang yang hidup pada akhir zaman akan menyaksikan: berkumpulnya kembali orang-orang Yahudi dari pembuangan ke Israel, kalahnya semua musuh Israel, pembangunan (atau penempatan oleh Allah) Kenisah di Yerusalem dan dipulihkannya kembali persembahan kurban dan ibadah di Kenisah. Serta kebangkitan orang mati (techiat hameitim), atau kebangkitan.
Dari sisi ilmiah, kiamat tersebut diartikan bahwa bumi akan hancur berkeping-keping seperti kapas berterbangan.
Menurut situs dari Lembaga Antariksa Amerika (NASA), saat ini sudah banyak planet yang berbalik arah putar. Jika pada planet bumi, matahari masih terbit dari arah timur, maka dalam beberapa tahun ini terdapat beberapa fenomena baru yang menurut mereka planet lain sudah mulai berbalik arah dan matahari terbit dari arah barat. Dari sisi ilmiah, inilah pertanda akhir zaman mendekati kiamat.
Dalam agama-agama Samawi (Ibrahimiah), kiamat ditandai dengan berbagai kejadian. Di agama Islam, tanda-tanda kiamat di antaranya diawali dengan adanya 10 tanda-tanda sebagaimana disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW adalam haditsnya.
"Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum adanya sepuluh tanda-tanda kiamat, yaitu tenggelam di timur, tenggelam di barat, tenggelam di Jazirah Arab, adanya asap, datangnya Dajjal, Dabbah (binatang melata yang besar), Ya'juj dan Ma'juj, terbit matahari dari sebelah barat, keluar api dari ujung Aden yang menggiring manusia, dan turunnya Nabi Isa." (Hadits Riwayat Muslim).
Mengenai kepastian kapan kiamat tiba, dalam Islam Allah menegaskan dalam firman-firman Nya, di antaranya: "Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-sekali tidak akan dibangkitkan, katakanlah: Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (At-Taghabun 64:7).
Dalam ajaran Kristiani, Alkitab menyebutkan bahwa kiamat atau akhir zaman akan diawali dengan kedatangan Kristus yang disertai atau didahului oleh bermacam-macam tanda.
Beberapa tanda tersebut di antaranya: akan datang Kristus-Kristus palsu, yang akan menyesatkan banyak orang. Akan datang godaan yang besar, yang akan menjadikan banyak orang murtad; ada penganiayaan, saling membenci, sehingga keluarga pecah-belah, saling bunuh. Akan ada perang, dan kabar perang, kelaparan, dan gempa bumi.
Akan ada bencana alam yang besar sekali. Di langit akan ada tanda kedatangan Anak Manusia. Akan ada banyak orang berpaling dari iman, murtad. Datanglah "manusia durhaka" yaitu anti Kristus. Kabar Kerajaan Allah akan diberitakan ke seluruh dunia dan bangsa Yahudi akan bertobat.
Tanda-tanda tersebut selama berabad-abad telah diterima oleh gereja sebagai tanda-tanda akhir zaman, sebelum kedatangan Kristus. Artinya, Tuhan Yesus Kristus tidak akan datang kembali sebelum tanda-tanda tersebut semuanya terjadi.
Sementara dalam agama Yahudi, akhir zaman ditandai dengan adanya beberapa peristiwa yang saling berkaitan. Di antaranya, adanya pengumpulan kembali orang-orang yang hidup di pembuangan, pembangunan kembali Bait Suci, adanya kurban binatang atau Korba.
Menurut tradisi Yahudi, orang-orang yang hidup pada akhir zaman akan menyaksikan: berkumpulnya kembali orang-orang Yahudi dari pembuangan ke Israel, kalahnya semua musuh Israel, pembangunan (atau penempatan oleh Allah) Kenisah di Yerusalem dan dipulihkannya kembali persembahan kurban dan ibadah di Kenisah. Serta kebangkitan orang mati (techiat hameitim), atau kebangkitan.
Dari sisi ilmiah, kiamat tersebut diartikan bahwa bumi akan hancur berkeping-keping seperti kapas berterbangan.
Menurut situs dari Lembaga Antariksa Amerika (NASA), saat ini sudah banyak planet yang berbalik arah putar. Jika pada planet bumi, matahari masih terbit dari arah timur, maka dalam beberapa tahun ini terdapat beberapa fenomena baru yang menurut mereka planet lain sudah mulai berbalik arah dan matahari terbit dari arah barat. Dari sisi ilmiah, inilah pertanda akhir zaman mendekati kiamat.
NASA Ungkap Sisi Gelap Rumor "Kiamat" Bangsa Maya
Baca Selengkapnya
Sehari lagi November akan berakhir. Bagi mereka yang percaya, itu berarti kiamat 21 Desember 2012 kian dekat. Seiring dengan habisnya Kalender Hitung Panjang (Long Count) Bangsa Maya. Cemas dan panik mungkin dirasakan sebagian orang.
Seperti dimuat situs sains LiveScience, ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sekali lagi muncul, untuk menenangkan ketakutan itu. Sekaligus memperingatkan sisi gelap ramalan "kiamat" Maya: anak-anak yang ketakutan, remaja tak kuat mental yang berpotensi bunuh diri. Mengira dunia benar-benar kiamat hari itu.
NASA kembali mengingatkan, ketakutan yang ada semata berdasarkan misinterpretasi kalender Maya. Pada 21 Desember nanti, baktun 13 akan berakhir. Para ahli Maya telah membantahnya sebagai pertanda kiamat, namun rumor merebak, peristiwa kosmik akan mengakhiri kehidupan di bumi.
Itu mengapa NASA tampil dan terlibat. Bahkan, dalam situsnya, ia menyediakan laman khusus tentang "2012" untuk membantah rumor itu. "Sama sekali tak ada isu penting," kata Astrobiogis NASA, David Morrison di Ames Research Centre, Rabu 28 November 2012 waktu setempat. "Yang ada hanyalah fantasi yang terus direproduksi."
Konsekuensi nyata
Yang disayangkan Morrison, fantasi itu menuntut konsekuensi nyata. Dia mengaku menerima surat elektronik berisi kecemasan banyak orang, khususnya generasi muda. Saking takutnya kiamat bakal terjadi, mereka tak doyan makan, bahkan terlalu khawatir sampai tak bisa tidur. Lainnya bahkan mengaku, berniat bunuh diri.
"Sementara kiamat hanya sekedar lelucon untuk sebagian orang, atau misteri bagi yang lain. Ada sebagian orang yang menganggapnya sangat serius," kata dia. "Jahat sekali orang-orang yang terus menyebar rumor kiamat untuk menakut-nakuti anak-anak."
Mitos dan salah persepsi
Para ilmuwan NASA menghabiskan waktu selama berjam-jam hanya untuk membantah mitos kiamat. Dari soal Nibiru hingga badai matahari yang dikira membunuh.
Nyatanya, ilmuwan NASA, Lika Guhathakurta mengakui, saat itu memang aktivitas matahari sedang meningkat, yang berarti energi elektromagnetisnya tinggi. Badai matahari bisa mempengaruhi peralatan elektronik dan sistem navigasi. Namun, satelit pemantau akan memberi peringatan yang memungkinkan manusia mencegah efek terburuk.
Sementara, tak ada planet atau benda langit lain yang mengancam akan menabrak Bumi pada 21 Desember mendatang. Demikian menurut Don Yeomans, ahli planet yang bertugas mengamati obyek dekat Bumi di Jet Propulsion Laboratory, NASA. Asteroid paling dekat dijadwalkan akan melintas dekat Bumi pada 13 Februari 2013. Itupun tak sampai menabrak planet manusia ini.
Rumor lain, pergeseran medan magnet Bumi disebut-sebut akan membuat planet ini melesat 30.000 tahun cahaya, lalu terjebak dalam lubang hitam di pusat Galaksi Bima Sakti. Isu itu juga ditepis para ilmuwan.
Atau, desas-desus bahwa Bumi akan padam pada 23-25 Desember mendatang. Ilmuwan yang mendengarnya langsung melongo. Apa dasarnya
Ancaman nyata bagi manusia justru berasal dari dalam Bumi, perlahan tapi pasti terjadi. Salah satunya, perubahan iklim. Demikian menurut Andrew Fraknoi, astronom dari Foothill College, Kalifornia. Pendapat yang diamini ilmuwan NASA, Mitzi Adams. "Ancaman terbesar Bumi pada tahun 2012, pada akhir tahun ini, juga di masa depan justru berasal dari manusia itu sendiri." Bukan "kiamat" Maya.
Seperti dimuat situs sains LiveScience, ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sekali lagi muncul, untuk menenangkan ketakutan itu. Sekaligus memperingatkan sisi gelap ramalan "kiamat" Maya: anak-anak yang ketakutan, remaja tak kuat mental yang berpotensi bunuh diri. Mengira dunia benar-benar kiamat hari itu.
maya - kalender |
Itu mengapa NASA tampil dan terlibat. Bahkan, dalam situsnya, ia menyediakan laman khusus tentang "2012" untuk membantah rumor itu. "Sama sekali tak ada isu penting," kata Astrobiogis NASA, David Morrison di Ames Research Centre, Rabu 28 November 2012 waktu setempat. "Yang ada hanyalah fantasi yang terus direproduksi."
Konsekuensi nyata
Yang disayangkan Morrison, fantasi itu menuntut konsekuensi nyata. Dia mengaku menerima surat elektronik berisi kecemasan banyak orang, khususnya generasi muda. Saking takutnya kiamat bakal terjadi, mereka tak doyan makan, bahkan terlalu khawatir sampai tak bisa tidur. Lainnya bahkan mengaku, berniat bunuh diri.
"Sementara kiamat hanya sekedar lelucon untuk sebagian orang, atau misteri bagi yang lain. Ada sebagian orang yang menganggapnya sangat serius," kata dia. "Jahat sekali orang-orang yang terus menyebar rumor kiamat untuk menakut-nakuti anak-anak."
Mitos dan salah persepsi
Para ilmuwan NASA menghabiskan waktu selama berjam-jam hanya untuk membantah mitos kiamat. Dari soal Nibiru hingga badai matahari yang dikira membunuh.
Nyatanya, ilmuwan NASA, Lika Guhathakurta mengakui, saat itu memang aktivitas matahari sedang meningkat, yang berarti energi elektromagnetisnya tinggi. Badai matahari bisa mempengaruhi peralatan elektronik dan sistem navigasi. Namun, satelit pemantau akan memberi peringatan yang memungkinkan manusia mencegah efek terburuk.
Sementara, tak ada planet atau benda langit lain yang mengancam akan menabrak Bumi pada 21 Desember mendatang. Demikian menurut Don Yeomans, ahli planet yang bertugas mengamati obyek dekat Bumi di Jet Propulsion Laboratory, NASA. Asteroid paling dekat dijadwalkan akan melintas dekat Bumi pada 13 Februari 2013. Itupun tak sampai menabrak planet manusia ini.
Rumor lain, pergeseran medan magnet Bumi disebut-sebut akan membuat planet ini melesat 30.000 tahun cahaya, lalu terjebak dalam lubang hitam di pusat Galaksi Bima Sakti. Isu itu juga ditepis para ilmuwan.
Atau, desas-desus bahwa Bumi akan padam pada 23-25 Desember mendatang. Ilmuwan yang mendengarnya langsung melongo. Apa dasarnya
Ancaman nyata bagi manusia justru berasal dari dalam Bumi, perlahan tapi pasti terjadi. Salah satunya, perubahan iklim. Demikian menurut Andrew Fraknoi, astronom dari Foothill College, Kalifornia. Pendapat yang diamini ilmuwan NASA, Mitzi Adams. "Ancaman terbesar Bumi pada tahun 2012, pada akhir tahun ini, juga di masa depan justru berasal dari manusia itu sendiri." Bukan "kiamat" Maya.
Ketika kiamat dikomersilkan di Hollywood
Baca Selengkapnya
Cerita tentang hari kiamat memang banyak menarik perhatian orang. Namun tidak ada satu pun orang di dunia ini yang mengetahui dengan pasti kapan hari di mana manusia akan dimusnahkan itu terjadi. Bahkan dalam kitab suci agama apapun, tidak satu pun yang secara jelas menuliskan kapan hari itu tiba.
Selain terus menjadi misteri, cerita tentang kiamat, bagi sebagian orang atau perusahaan justru menghasilkan pundi-pundi rekening mereka. Salah satunya seperti yang sering dilakukan industri perfilman Hollywood. Melihat tema kiamat sebagai bisnis yang menggiurkan, tidak sedikit film hari pembalasan yang dihasilkan Hollywood.
Salah satu film yang sukses mengangkat tema kiamat adalah '2012'. Film besutan Roland Emmerich ini mencoba menerjemahkan penanggalan Bangsa Maya yang memprediksi akhir dunia atau kiamat akan terjadi pada 12 Desember 2012 ke dalam layar lebar. Meski banyak menuai kontroversi, nyatanya film yang dibintangi John Cusack ini sukses meraup keuntungan hingga US$ 800 juta.
Dalam film yang yang dirilis pada 11 November 2011 tersebut, dikisahkan bagaimana partikel neutrino yang dibawa oleh Matahari mampu membakar Bumi. Akibat peristiwa tersebut, terjadi bencana alam di seluruh bumi. Bahkan sebuah gelombang air yang sangat tinggi mampu menenggelamkan Gunung Everest.
Serupa dengan '2012', film 'The Day After Tomorrow' juga menceritakan tentang tanda-tanda hari penghabisan dalam film yang dirilis tahun 2004 tersebut, bumi diselimuti salju tebal. Bahkan ketebalan salju mampu menenggelamkan patung Liberty. Salju tebal tersebut disebabkan oleh global warming akibat penipisan lapisan ozon.
Berbeda dengan '2012' dan 'The Day After Tomorrow' yang menggambarkan kehancuran dunia disebabkan oleh bencana alam, di 'End of Day', film yang ber-setting akhir millenium, tepatnya tahun 1999, bercerita tentang usaha Lucifer untuk mencari wanita yang akan menggunakan rahimnya untuk mengandung anak sang setan.
Nantinya, jika anak Lucifer tersebut lahir ke dunia, maka hari kiamat akan terjadi.
Selain terus menjadi misteri, cerita tentang kiamat, bagi sebagian orang atau perusahaan justru menghasilkan pundi-pundi rekening mereka. Salah satunya seperti yang sering dilakukan industri perfilman Hollywood. Melihat tema kiamat sebagai bisnis yang menggiurkan, tidak sedikit film hari pembalasan yang dihasilkan Hollywood.
Salah satu film yang sukses mengangkat tema kiamat adalah '2012'. Film besutan Roland Emmerich ini mencoba menerjemahkan penanggalan Bangsa Maya yang memprediksi akhir dunia atau kiamat akan terjadi pada 12 Desember 2012 ke dalam layar lebar. Meski banyak menuai kontroversi, nyatanya film yang dibintangi John Cusack ini sukses meraup keuntungan hingga US$ 800 juta.
Dalam film yang yang dirilis pada 11 November 2011 tersebut, dikisahkan bagaimana partikel neutrino yang dibawa oleh Matahari mampu membakar Bumi. Akibat peristiwa tersebut, terjadi bencana alam di seluruh bumi. Bahkan sebuah gelombang air yang sangat tinggi mampu menenggelamkan Gunung Everest.
Serupa dengan '2012', film 'The Day After Tomorrow' juga menceritakan tentang tanda-tanda hari penghabisan dalam film yang dirilis tahun 2004 tersebut, bumi diselimuti salju tebal. Bahkan ketebalan salju mampu menenggelamkan patung Liberty. Salju tebal tersebut disebabkan oleh global warming akibat penipisan lapisan ozon.
Berbeda dengan '2012' dan 'The Day After Tomorrow' yang menggambarkan kehancuran dunia disebabkan oleh bencana alam, di 'End of Day', film yang ber-setting akhir millenium, tepatnya tahun 1999, bercerita tentang usaha Lucifer untuk mencari wanita yang akan menggunakan rahimnya untuk mengandung anak sang setan.
Nantinya, jika anak Lucifer tersebut lahir ke dunia, maka hari kiamat akan terjadi.
Pemerintah AS: Dunia Tak Akan Kiamat pada 2012
Baca Selengkapnya
Liputan6.com, Washington : Anda bisa saja tertawa, tapi untuk sebagian orang, rumor kiamat akan tiba pada 21 Desember 2012 mendatang adalah hal yang serius. Mereka dirundung cemas dan panik.
Untuk menenangkan warganya, Pemerintah Amerika Serikat bahkan harus membuat pengumuman. Melalui posting blog berjudul "Scary Rumors about the world Ending in 2012 Are Just Rumors", pemerintah Negeri Paman Sam menekankan, kiamat tak akan terjadi tahun ini, semua orang diminta tenang.
"Ada banyak rumor yang terkait berakhirkan kalender Suku Maya yang berakhir 2012 (itu tak akan terjadi). Komet yang memicu bencana katastropik, planet tersembunyi yang tiba-tiba muncul dan menabrak bumi. Dunia tak akan kiamat pada 21 Desember 2012, atau hari apapun di tahun 2012," demikian disampaikan Pemerintah AS.
Seperti dimuat CBC, Rabu (5/12/12012), pengumuman tersebut juga memuat tautan ke video NASA yang diunggah ke YouTube, tentang penjelasan para ilmuwan yang membantah isu kiamat secara ilmiah.
Sebelumnya, NASA menguak sisi gelap isu kiamat. Meski hanya sekedar rumor, ia bisa menyebabkan konsekuensi serius. Terutama kaum muda.
"Setidaknya sekali dalam seminggu, saya menerima pesan dari anak muda, bahkan yang baru berusia 11 tahun. Mereka mengaku sakit atau bahkan berencana bunuh diri karena kiamat akan segera tiba," kata ilmuwan senior NASA, David Morrison kepada Pemerintah AS.
Mitos kiamat mendasarkan pada berakhirnya Kalender Hitung Panjang (Long Count) Suku Maya yang akan berakhir 21 Desember mendatang.
Ditambah lagi dengan klaim bahwa orang-orang di peradaban Sumeria menemukan planet yang diberi nama Nibiru, yang akan menubruk Bumi. Awalnya diprediksi tabrakan akan terjadi Maret 2003, tapi lalu
direvisi menjadi 21 Desember 2012. Namun, teori tak berdasar itu dibantah mentah-mentah oleh NASA.
Pemerintah Rusia Bertindak.
Tak hanya di AS, polah aneh warga jelang "kiamat" juga terjadi di Rusia. Para narapidana perempuan di perbatasan Cina mengalami psikosis massal hingga sipir dan pendeta dipanggil untuk menenangkan.
Di selatan Moskow, orang-orang yang panik memborong korek api, minyak tanah, gula, dan lilin. Sementara gapura gaya Maya didirikan di Jalan Karl Marx di Chelyabinsk, di wilayah selatan.
Seperti dimuat Brisbane Times, Pemerintah Rusia pun bertindak. Menteri Situasi Darurat, Jumat lalu mengumumkan, pihaknya punya akses ke "metode monitoring apa yang sebenarnya terjadi pada bumi."
Sehingga, ia bisa mengatakan dengan yakin, kiamat tak akan terjadi Desember ini.
Meski demikian, ia mengatakan, Rusia masih rentan terhadap badai salju dan es, tornado, banjir, masalah transportasi dan persediaan bahan pangan, juga kekurangan energi. (EIN)
Untuk menenangkan warganya, Pemerintah Amerika Serikat bahkan harus membuat pengumuman. Melalui posting blog berjudul "Scary Rumors about the world Ending in 2012 Are Just Rumors", pemerintah Negeri Paman Sam menekankan, kiamat tak akan terjadi tahun ini, semua orang diminta tenang.
"Ada banyak rumor yang terkait berakhirkan kalender Suku Maya yang berakhir 2012 (itu tak akan terjadi). Komet yang memicu bencana katastropik, planet tersembunyi yang tiba-tiba muncul dan menabrak bumi. Dunia tak akan kiamat pada 21 Desember 2012, atau hari apapun di tahun 2012," demikian disampaikan Pemerintah AS.
Seperti dimuat CBC, Rabu (5/12/12012), pengumuman tersebut juga memuat tautan ke video NASA yang diunggah ke YouTube, tentang penjelasan para ilmuwan yang membantah isu kiamat secara ilmiah.
Sebelumnya, NASA menguak sisi gelap isu kiamat. Meski hanya sekedar rumor, ia bisa menyebabkan konsekuensi serius. Terutama kaum muda.
"Setidaknya sekali dalam seminggu, saya menerima pesan dari anak muda, bahkan yang baru berusia 11 tahun. Mereka mengaku sakit atau bahkan berencana bunuh diri karena kiamat akan segera tiba," kata ilmuwan senior NASA, David Morrison kepada Pemerintah AS.
Mitos kiamat mendasarkan pada berakhirnya Kalender Hitung Panjang (Long Count) Suku Maya yang akan berakhir 21 Desember mendatang.
Ditambah lagi dengan klaim bahwa orang-orang di peradaban Sumeria menemukan planet yang diberi nama Nibiru, yang akan menubruk Bumi. Awalnya diprediksi tabrakan akan terjadi Maret 2003, tapi lalu
direvisi menjadi 21 Desember 2012. Namun, teori tak berdasar itu dibantah mentah-mentah oleh NASA.
Pemerintah Rusia Bertindak.
Tak hanya di AS, polah aneh warga jelang "kiamat" juga terjadi di Rusia. Para narapidana perempuan di perbatasan Cina mengalami psikosis massal hingga sipir dan pendeta dipanggil untuk menenangkan.
Di selatan Moskow, orang-orang yang panik memborong korek api, minyak tanah, gula, dan lilin. Sementara gapura gaya Maya didirikan di Jalan Karl Marx di Chelyabinsk, di wilayah selatan.
Seperti dimuat Brisbane Times, Pemerintah Rusia pun bertindak. Menteri Situasi Darurat, Jumat lalu mengumumkan, pihaknya punya akses ke "metode monitoring apa yang sebenarnya terjadi pada bumi."
Sehingga, ia bisa mengatakan dengan yakin, kiamat tak akan terjadi Desember ini.
Meski demikian, ia mengatakan, Rusia masih rentan terhadap badai salju dan es, tornado, banjir, masalah transportasi dan persediaan bahan pangan, juga kekurangan energi. (EIN)
2028: Akhir Dunia?
Baca Selengkapnya
"Tidak ada yang radikal tentang hal yang kita bicarakan," tutur jurnalis dan aktivis perubahan iklim Bill McKibben di hadapan 1.000 orang di University of California Los Angeles kemarin malam. "Orang yang radikal bekerja untuk perusahaan minyak."
Pernyataan seperti itu mungkin terdengar berlebihan bagi kebanyakan orang Amerika. Namun, siapa pun yang mengikuti penuh kuliah McKibben akan tahu dia tidak berlebihan.
McKibben berada di Los Angeles sebagai bagian dari tur nasionalnya, "Do the Math". Berdasarkan artikel terbarunya di Rolling Stone, ("Dengan Justin Bieber sebagai model sampulnya," canda McKibben) acara itu pada dasarnya adalah sebuah rangkaian kuliah yang didasarkan pada premis tunggal: perubahan iklim adalah matematika sederhana — dan hasil perhitungan tidak terlihat baik. Jika para pemimpin dunia tidak segera mengambil tindakan: "Planet ini akan hancur."
Matematika iklim, McKibben menjelaskan, bekerja seperti ini. Pemimpin dunia baru-baru ini mencapai suatu perjanjian internasional yang didasarkan pada pemahaman ilmiah bahwa kenaikan suhu global 2 derajat Celsius akan menimbulkan bencana bagi masa depan umat manusia.
Untuk mencapai temperatur global yang mengkhawatirkan itu, bumi melepaskan 565 gigaton karbon dioksida ke atmosfer. Inilah masalahnya: perusahaan bahan bakar fosil saat ini memiliki 2.795 gigaton karbon dioksida dalam cadangan bahan bakar mereka — dan bisnis mereka tergantung pada bahan bakar yang dipasarkan dan digunakan. Pada tingkat konsumsi saat ini, dunia akan melewati ambang batas 565 gigaton dalam waktu 16 tahun.
Untuk mencegah kiamat, industri yang paling menguntungkan dalam sejarah umat manusia justru perlu ditutup.
"Malam ini," kata McKibben, "kita akan mencecar industri bahan bakar fosil."
Bukan hal yang mudah. Industri minyak memberikan keuntungan tahunan sebesar $137 miliar (sekitar Rp1,3 kuadriliun) dan kekuasaan politik. McKibben mencatat, "perusahaan minyak patuh hukum karena mereka bisa mendikte hukum."
Namun, ada beberapa angka yang menguntungkan McKibben. Jajak pendapat terbaru menunjukkan 74 persen orang Amerika sekarang percaya pada perubahan iklim, dan 68 persen menganggap itu sebagai sesuatu yang berbahaya. Masalah yang dihadapi aktivis lingkungan adalah bagaimana menerjemahkan angka-angka itu menjadi tindakan nyata.
Munculah "Do the Math."
Menggunakan popularitas McKibben sebagai seorang penulis, kegiatan kuliah diubah menjadi mesin politik. Sebelum mengadakan kuliah umum, Do the Math dengan cerdas bekerja sama dengan kelompok-kelompok lingkungan setempat. Sebelum perkuliahan McKibben dimulai, kelompok-kelompok ini diperbolehkan naik ke atas panggung dan berbicara tentang isu-isu setempat yang perlu diperjuangkan.
Informasi kontak dikumpulkan untuk menjaga penonton selalu mengetahui upaya terbaru tentang isu-isu tersebut. Para penonton ternyata tidak hanya menjadi pendengar kuliah McKibben, mereka tiba-tiba menjadi bagian dari gerakan lokal lingkungan mereka.
Ini adalah strategi cerdas, dan penting — karena masalah perubahan iklim hampir secara eksklusif bersifat politis. Antara energi yang dapat diperbaharui dan teknik yang lebih efisien, teknologi sudah ada untuk mencegah bencana pemanasan global.
Meskipun penerapannya di Amerika Serikat masih tertinggal, teknologi itu sedang digunakan dalam skala massal di negara-negara lain. Di Cina dengan populasi miliaran dan kesenjangan kekayaan yang luar biasa, 25 persen negara itu masih menggunakan panel surya untuk memanaskan air. Jerman — negara dengan perekonomian kuat di Eropa — selama hampir satu dekade, berhasil mendapatkan setengah energi dari sumber yang berkelanjutan.
Hal yang sama bisa terjadi di Amerika asalkan negara itu memiliki kemauan untuk mewujudkannya. Menurut McKibben, kunci untuk mewujudkan tujuan itu adalah dengan memerangi industri bahan bakar fosil dari akarnya.
Untuk memulainya, dia menyerukan pembebasan global dari perusahaan bahan bakar fosil. "Kami meminta orang-orang yang percaya pada masalah perubahan iklim untuk menghentikan mencari nafkah dari itu. Sama seperti dengan gerakan pembebasan apartheid di Afrika Selatan, kita harus mengeliminasi perusahaan minyak yang dianggap terhormat. "
Melanjutkan aksi protes terhadap proyek-proyek energi yang tidak berkelanjutan juga akan sangat penting. McKibben akan berada di Washington, D.C. pada 18 November untuk memimpin unjuk rasa menentang perubahan iklim dan Keystone Pipeline. "Kita tidak bisa lagi hanya berasumsi bahwa Presiden Obama akan melakukan segala yang dijanjikannya selama kampanye. Kita perlu mendorongnya. "
"Saya tidak tahu apakah kita akan menang. Namun, saya tahu kita akan berjuang.”
Pernyataan seperti itu mungkin terdengar berlebihan bagi kebanyakan orang Amerika. Namun, siapa pun yang mengikuti penuh kuliah McKibben akan tahu dia tidak berlebihan.
McKibben berada di Los Angeles sebagai bagian dari tur nasionalnya, "Do the Math". Berdasarkan artikel terbarunya di Rolling Stone, ("Dengan Justin Bieber sebagai model sampulnya," canda McKibben) acara itu pada dasarnya adalah sebuah rangkaian kuliah yang didasarkan pada premis tunggal: perubahan iklim adalah matematika sederhana — dan hasil perhitungan tidak terlihat baik. Jika para pemimpin dunia tidak segera mengambil tindakan: "Planet ini akan hancur."
Matematika iklim, McKibben menjelaskan, bekerja seperti ini. Pemimpin dunia baru-baru ini mencapai suatu perjanjian internasional yang didasarkan pada pemahaman ilmiah bahwa kenaikan suhu global 2 derajat Celsius akan menimbulkan bencana bagi masa depan umat manusia.
Untuk mencapai temperatur global yang mengkhawatirkan itu, bumi melepaskan 565 gigaton karbon dioksida ke atmosfer. Inilah masalahnya: perusahaan bahan bakar fosil saat ini memiliki 2.795 gigaton karbon dioksida dalam cadangan bahan bakar mereka — dan bisnis mereka tergantung pada bahan bakar yang dipasarkan dan digunakan. Pada tingkat konsumsi saat ini, dunia akan melewati ambang batas 565 gigaton dalam waktu 16 tahun.
Untuk mencegah kiamat, industri yang paling menguntungkan dalam sejarah umat manusia justru perlu ditutup.
"Malam ini," kata McKibben, "kita akan mencecar industri bahan bakar fosil."
Bukan hal yang mudah. Industri minyak memberikan keuntungan tahunan sebesar $137 miliar (sekitar Rp1,3 kuadriliun) dan kekuasaan politik. McKibben mencatat, "perusahaan minyak patuh hukum karena mereka bisa mendikte hukum."
Namun, ada beberapa angka yang menguntungkan McKibben. Jajak pendapat terbaru menunjukkan 74 persen orang Amerika sekarang percaya pada perubahan iklim, dan 68 persen menganggap itu sebagai sesuatu yang berbahaya. Masalah yang dihadapi aktivis lingkungan adalah bagaimana menerjemahkan angka-angka itu menjadi tindakan nyata.
Munculah "Do the Math."
Menggunakan popularitas McKibben sebagai seorang penulis, kegiatan kuliah diubah menjadi mesin politik. Sebelum mengadakan kuliah umum, Do the Math dengan cerdas bekerja sama dengan kelompok-kelompok lingkungan setempat. Sebelum perkuliahan McKibben dimulai, kelompok-kelompok ini diperbolehkan naik ke atas panggung dan berbicara tentang isu-isu setempat yang perlu diperjuangkan.
Informasi kontak dikumpulkan untuk menjaga penonton selalu mengetahui upaya terbaru tentang isu-isu tersebut. Para penonton ternyata tidak hanya menjadi pendengar kuliah McKibben, mereka tiba-tiba menjadi bagian dari gerakan lokal lingkungan mereka.
Ini adalah strategi cerdas, dan penting — karena masalah perubahan iklim hampir secara eksklusif bersifat politis. Antara energi yang dapat diperbaharui dan teknik yang lebih efisien, teknologi sudah ada untuk mencegah bencana pemanasan global.
Meskipun penerapannya di Amerika Serikat masih tertinggal, teknologi itu sedang digunakan dalam skala massal di negara-negara lain. Di Cina dengan populasi miliaran dan kesenjangan kekayaan yang luar biasa, 25 persen negara itu masih menggunakan panel surya untuk memanaskan air. Jerman — negara dengan perekonomian kuat di Eropa — selama hampir satu dekade, berhasil mendapatkan setengah energi dari sumber yang berkelanjutan.
Hal yang sama bisa terjadi di Amerika asalkan negara itu memiliki kemauan untuk mewujudkannya. Menurut McKibben, kunci untuk mewujudkan tujuan itu adalah dengan memerangi industri bahan bakar fosil dari akarnya.
Untuk memulainya, dia menyerukan pembebasan global dari perusahaan bahan bakar fosil. "Kami meminta orang-orang yang percaya pada masalah perubahan iklim untuk menghentikan mencari nafkah dari itu. Sama seperti dengan gerakan pembebasan apartheid di Afrika Selatan, kita harus mengeliminasi perusahaan minyak yang dianggap terhormat. "
Melanjutkan aksi protes terhadap proyek-proyek energi yang tidak berkelanjutan juga akan sangat penting. McKibben akan berada di Washington, D.C. pada 18 November untuk memimpin unjuk rasa menentang perubahan iklim dan Keystone Pipeline. "Kita tidak bisa lagi hanya berasumsi bahwa Presiden Obama akan melakukan segala yang dijanjikannya selama kampanye. Kita perlu mendorongnya. "
"Saya tidak tahu apakah kita akan menang. Namun, saya tahu kita akan berjuang.”
Masalah kiamat sudah menjadi perbincangan sejak lama, dan Kapan KIAMAT itu akan terjadi?? Wallahuallam, kita tidak aka bisa tahu pasti, kita kembalikan saja ke keimanan dan keyakinan kita kepada Sang Maha Pencipta.
Jadi, marilah kita sebagai hamba Allah SWT dengan penuh kerendahan di hadapan-Nya, untuk bertaubat atas segala dosa-dosa yang telah kita lakukan selama ini, dan menggantinya dengan banyak-banyak beribadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla, oleh karena itu dengan kehidupan yang singkat ini banyak-banyaklah kita mengumpulkan bekal untuk menuju kehidupan yang lebih kekal dan abadi selama-lamanya, amiin…
Edit; wawansurya
Sumber ;
www.affiliate-waones.com
http://mitra-sbm.blogspot.com
http://waones-sbm.blogspot.com
MERDEKA.COM
Liputan6.com
merchant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar