Makam Ratu Suku Maya Ditemukan
Sebelumnya anda bisa baca kisah tentang Peradaban Maya pada artikel lain dibawah ini;
- Penyebab Hancurnya Peradaban Maya
- Causes Destruction of Maya civilization
- Penjelasan Mengapa Kalender Suku Maya Menetapkan Kiamat Tahun 2012
- Explanation of Why The Mayan Calendar Doomsday Establish 2012
Para arkeolog di Guatemala menemukan sebuah makam abad ketujuh, dari salah satu ratu besar di peradaban Maya klasik.
Makam Ratu K'abel ditemukan selama penggalian di kota tua kerajaan Maya, El Peru-Waka, di barat laut Peten, Guatemala.
Seperti diberitakan Upi.com, Kamis (4/10/2012), antropolog Universitas Washington Profesor David Freidel, yang menjadi co-direktur ekspedisi mengatakan, pihaknya juga menemukan satu buah batu bertahtakan ukiran alabaster di dalam ruang pemakaman.
Batu berukuran kecil berwarna putih susu, dan di atasnya terukir gambar seorang wanita dewasa berwajah berkerut, dengah sehelai rambut di depan telinganya.
Menurutnya, keberadaan batu di dalam makam merupakan bukti bahwa kubur itu tempat bersemayamnya jasad Ratu K'abel.
"Peradaban Maya sangatlah 'klasik' bagi arkeologi di Dunia Baru, dalam arti bahwa seperti arkeologi di Mesir Kuno, Yunani, Mesopotamia, atau Cina tercatat dengan baik berdasarkan teks dan gambar," ujar David.
Menurutnya, K'abel memerintah bersama suaminya, K'inich Bahlam, pada 672-692 Masehi. (*)
Suku Maya Protes; Ramalan Kiamat Dikomersilkan
Pemimpin Alinsi Suku Maya Oxlaljuj Ajpop Felipe Gomez, meminta lembaga pariwisata memikirkan ulang soal ramalan hari kiamat. Suku Maya di Guatemala ini menuduh pemerintah memanfaatkan mitos hari kiamat versi suku tersebut untuk keuntungan finansial.
Film dan dokumenter yang menceritakan isu kiamat versi kalender Maya kuno belakangan memang merebak. Isu ini dijadikan komoditas untuk mengambil keuntungan dari sektor wisata oleh beberapa negara. Kementerian Kebudayaan Guatemala bahkan menggelar festival di Guatemala City untuk menyambut hari kiamat versi ramalan Maya kuno. Sejumlah biro wisata pun menyediakan paket khusus yang bertemakan hari kiamat.
"Kami menentang penipuan, kebohongan, manipulasi kebenaran, dan menjadikan kami alat untuk mendapatkan keuntungan. Mereka tak mengatakan yang sebenarnya soal siklus waktu," ujarnya. "Siklus waktu suku Maya berarti akan terjadi perubahan besar terhadap diri seseorang, keluarga, dan komunitas. Akan terwujud keseimbangan dan harmoni antara manusia dan alam," tambahnya.
Kini, Oxlajuj Ajpop, tengah menggelar ajang yang bagi mereka dianggap sakral di lima kota untuk menandai "akhir zaman" ini. Sehingga, Gomez meminta Kementerian Kebudayaan Guatemala cukup bijaksana untuk mendukung selebrasi yang benar ini.
Kalender kuno suku Maya terdiri atas 18 bulan dan masing-masing bulan terdiri atas 20 hari. Dalam kalender kuno itu terdapat satu bulan suci Wayeb yang hanya terdiri dari lima hari.(NatGeo/ADO)
Edit ; wawansurya
Sumber;
www.affiliate-waones.com
Liputan6.com, Jakarta
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
merchant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar