Selasa, 02 Oktober 2012

DUNIA SEKS DI INDONESIA SUDAH TERBALIK 69 ?






68% Siswa SD di Indonesia Mengakses Situs Porno;



Jakarta – KabarNet: Pengaruh kemaksiatan dan kemesuman masih saja meracuni kehidupan bangsa Indonesia. Kalau bulan yang lalu Indonesia dinobatkan sebagai Juara Dunia Pengakses Situs Porno dan Mesum Tingkat Internasional, sementara tahun 2011 yang lalu Indonesia berhasil menyabet predikat Juara Dua “Surga” Pornografi Terbesar di Dunia. Maka kini ada lagi berita miris yang menimpa bangsa tercinta ini. Sebuah riset ilmiah kembali membuktikan bahwa 68 persen anak-anak siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) kelas 4, 5 dan 6 di Indonesia sudah kecanduan pornografi dalam stadium yang sangat mengkhawatirkan.
Terbukti benar pendapat yang mengatakan bahwa Internet bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi internet memberi banyak manfaat, namun pada sisi yang lain internet sarat dengan mudharat. “Salah satu mudharatnya adalah penyalahgunaan oleh anak untuk menelusuri situs dewasa,” tutur Nenden Esty Nurhayati, konselor pada Yayasan Kita & Buah Hati.

Dalam sebuah seminar bertema ‘Online Child Phornography” yang diselenggarakan oleh Departemen Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, pada hari Kamis (15/3/2012), Nenden Esty Nurhayati mengungkapkan bahwa berdasarkan survei pada sekitar 4.000-an siswa-siswi sekolah dasar kelas 4,5, dan 6, terbukti sebanyak 68 persen mengaku pernah mengakses konten pornografi. Bahkan, tambahnya, beberapa dari siswa-siswi tersebut sudah dalam tahap kecanduan pornografi.

Selanjutnya Nenden mengatakan, dalam industri pornografi, anak menjadi objek seksualitas yang dijual secara online dalam bentuk video, gambar, serta dalam bentuk fisik berupa penjualan anak itu sendiri. Bukan hanya itu saja, karena kurangnya kontrol sosial dari lingkungan, akhirnya mengakibatkan anak menjadi konsumen konten-konten pornografi yang ditawarkan di berbagai media elektronik online.
“Dalam pornografi yang melibatkan anak-anak, baik sebagai pelaku maupun konsumen, mereka sama-sama merupakan korban,” ujarnya. Menurut Nenden, anak-anak yang mengalami kecanduan pornografi akan menjadi generasi yang hilang. “Akan lebih sulit menyembuhkan, kalau tak dikenali gejalanya dari awal,” katanya.

Lebih lanjut Nenden menjabarkan beberapa ciri-ciri anak yang mengalami kecanduan pornografi, yaitu antara lain mudah haus dan tenggorokan terasa kering, sering minum, sering buang air kecil, sering berkhayal, sulit berkonsentrasi, jika bicara cenderung menghindari kontak mata, sering bermain PS & internet dalam waktu yang lama, prestasi akademis menurun, main dengan teman/kelompok yang ‘itu-itu’ saja, dan berperilaku aneh.

Bila anak menunjukkan tanda-tanda demikian, kata Nenden, orang tua wajib waspada dan mencari pertolongan segera. “Jangan menghakimi anak. Sebaliknya, rangkul dan ajak dia bicara,” katanya.
Nenden menyarankan agar orang tua menguasai cara berinternet dan selalu mengecek riwayat koneksi internet anak. Selain itu, ia juga menganjurkan agar orang tua juga ‘berteman’ di jagad maya dengan teman-teman sang anak. “Selalu berdiskusi dan ajak anak bijak menggunakan internet,” tandasnya.
Prestasi Indonesia sebagai Juara Dunia Pengakses Situs Porno dan Mesum Tingkat Internasional, dan Juara Dua “Surga” Pornografi Terbesar di Dunia (setelah Rusia, red.) rupanya menarik perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membentuk gugus tugas pencegahan dan penanganan pornografi. Tim yang terdiri dari sejumlah menteri dan para kepala daerah ini diharapkan bekerja secara terpadu untuk membasmi pornografi.

Indonesia Juara Dunia Pengakses Situs Porno



Misalkan ada penduduk planet bumi yang mengajukan pertanyaan berikut ini: “Negara manakah di muka bumi ini yang rakyatnya paling keranjingan pornografi? Maka jawaban jujur atas pertanyaan tersebut adalah: “Indonesia!”. Betapa tidak, data resmi yang terekam di mesin-mesin pencari data (search engines) semacam Google, Yahoo! dan sebagainya mengungkapkan bahwa para pengguna internet di Indonesia adalah yang paling banyak mengakses situs-situs porno dan mesum. Sebuah “prestasi” internasional yang sangat memalukan bagi bangsa yang bangga dengan budaya timur ini. Namun apa daya, data-data menjijikkan tersebut sudah terlanjur dicatat oleh berbagai media Information Technology (IT) di seluruh dunia dan dijadikan laporan resmi.
Meski Kementerian Komunikasi dan Informatika (MenKominfo) sudah berusaha untuk memblokir situs-situs mesum dan segala yang berbau pornografi, namun kenyataannya masih belum membuahkan hasil maksimal sesuai target yang diharapkan. Karena terbukti, sejak kampanye pemblokiran situs-situs mesum dan porno tersebut dicanangkan oleh Menkominfo, hasil yang diperoleh ternyata bukannya menurun, malah pengakses situs-situs pembejat moral itu justru semakin meningkat berpuluh kali lipat.

Data yang memalukan ini diungkapkan oleh Kepala Humas dan Pusat Informasi Kementerian Kominfo, Drs. Gatot S. Dewa Broto MBA. Menurutnya, satu setengah tahun lalu posisi Indonesia sebagai pengakses situs porno masih berada di urutan ke 7 sedunia. Namun pada bulan lalu peringkat Indonesia justru melonjak ke posisi paling atas, atau dengan kata lain Indonesia menjadi Juara Dunia Pengakses Situs Porno dan Mesum Tingkat Internasional, mengalahkan peringkat negara-negara dan bangsa-bangsa lain yang hidup di seantero muka bumi ini.

“Menurut data dari search engine yang kami dapat, terakhir sekitar satu bulan lalu memang menyebutkan, Indonesia menjadi negara pengakses situs pornografi tertinggi di dunia,” tandas Gatot Dewa Broto, seperti dikutip oleh Detiknet, Rabu (14/3/2012).
Sekalipun tidak memperinci besaran angkanya, Gatot menyatakan bahwa fenomena buruk ini merupakan pekerjaan rumah dan tugas yang harus terus diselesaikan. Menkominfo sendiri, lanjutnya, mengaku memiliki tanggung jawab moral dalam meminimalisir akses ke situs-situs berkonten mesum tersebut.

Menurut data hasil penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Kita dan Buah Hati pada tahun 2011 yang lalu, terungkap bahwa 67 persen dari siswa kelas 4-6 sekolah dasar (SD) di kawasan Jabodetabek sudah pernah menyaksikan hal-hal mesum melalui materi pornografi lewat berbagai media. Sebanyak 24 persen di antaranya lewat komik, 18 persen melalui games, 16 persen lewat situs porno, 14 persen melalui film, dan sisanya melalui VCD dan DVD, telepon seluler, majalah dan koran.

Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia bahkan menyatakan bahwa Indonesia selain menjadi negara tanpa aturan yang jelas tentang pornografi, juga mencatat rekor sebagai negara kedua “surga” pornografi terbesar di dunia setelah Rusia.

Bahkan dari hasil survey Lembaga Survei Independen Indonesia (LSII) yang bekerjasama dengan Kemenkominfo, membuahkan temuan yang lebih mengejutkan lagi. Sebanyak 97 persen siswa SMP/SMA di Indonesia mengaku pernah menonton film porno. ”Survei itu sangat mengejutkan. Sebab itu baru 12 Kota Besar di Indonesia yang disurvei. Bagaimana kalau seluruh kota di Indonesia,” ujar Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Tifatul Sembiring saat menjadi Pembicara dalam Peringatan Satu Abad Thawalib Padangpanjang, pada 27/6/2011 tahun lalu.

Bahkan, lanjut Tifatul, dari survei tersebut juga diperoleh data bahwa 92.1 persen dari siswa SMP/SMA di Indonesia pernah melakukan (red-maaf) oral seks. Para siswa mengaku melakukan hal itu usai melihat tayangan yang mereka peroleh dari jaringan internet dan video.

Prestasi Indonesia sebagai Juara Dunia Pengakses Situs Porno dan Mesum Tingkat Internasional, dan Juara Dua “Surga” Pornografi Terbesar di Dunia (setelah Rusia, red.) rupanya menarik perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sehingga merasa perlu membentuk gugus tugas pencegahan dan penanganan pornografi. Tim yang terdiri dari sejumlah menteri dan para kepala daerah ini diharapkan bekerja secara terpadu untuk membasmi pornografi.

Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Pornografi ini dibentuk oleh Presiden SBY melalui Perpres No 25 Tahun 2012 pada tanggal 2 Maret 2012 yang baru lalu. Perpres tersebut mengacu pada Undang-undang Nomor 44 Pasal 42 Tahun 2008 yang mengatur tentang masalah Pornografi, yang memang mengamanatkan pembentukan semacam gugus tugas untuk menanggulangi bahaya laten penyakit masyarakat ini.




Susunan Pengurus Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Pornografi tersebut adalah sebagai berikut:
Ketua: Menko Kesra, Agung Laksono
Ketua Harian: Menteri Agama, Suryadharma Ali
Anggota:
-Menkominfo, Tifatul Sembiring
-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar
-Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsudin,
-Mendikbud, M.Nuh
-Mendagri, Gamawan Fauzi
-Menperin, MS. Hidayat
-Mendag, Gita Wiryawan
-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari E. Pangestu
-Menkes, Endang Rahayu Sedyaningsih
-Mensos, Salim Segaf Al Jufri
-Menpora, Andi Malarangeng
-Kapolri, Jendral Timur Pradopo
-Jaksa Agung, Basrief Arief
-Ketua KPI, Dadang Rahmat, dan
-Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), Dr Mukhlis Paeni.

Kita semua berharap agar upaya Gugus Tugas bentukan Presiden SBY tersebut bisa segera membuahkan hasil positif dalam memberantas kemesuman dan pornografi di negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia ini. Karena faktanya, meski kelompok-kelompok masyarakat sudah terlebih dahulu bertindak secara swadaya dalam memberantas kemesuman dan pornografi dengan caranya masing-masing seperti, misalnya, yang selama ini dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam ormas Front Pembela Islam (FPI) dan lain-lain, namun tanpa dukungan nyata dari pihak pemerintah berupa penegakan hukum dengan sanksi-sanksi yang tegas, maka upaya ormas-ormas semacam FPI itu tidak akan bisa mencapai hasil yang optimal.

Semoga di masa mendatang “prestasi” Internasional bangsa Indonesia dalam bidang kemaksiatan bisa segera menurun ke peringkat yang lebih rendah, dan tidak menjadi “Juara Dunia” lagi. [KbrNet/adl]

Sumber; http://kabarnet.wordpress.com

Artikel Menarik Lainnya :



Tidak ada komentar: