Prosedur Hipnotis dengan penguasaan NLP
Cara Belajar Hipnotis Tingkat Tinggi dengan NLP
Sebelum membaca lebih dalam tentang yang dimaksud pada halaman ini, sebaiknya anda baca dulu tentang halaman 'Pendahuluan' atau
Silahkan baca dulu disini
dan Halaman 'Disclaimer' atau
Silahkan baca dulu disini
Basic - Tutorial
Tehnik – tehnik Hipnotis Tingkat Mahir
Bab.10 Belajar Tehnik Hipnotis Tingkat Tinggi
Menguasai skill dan teknik NLP
Apakah NLP Itu ?
NLP adalah singkatan dari Neuro Linguistic Programming, suatu pengetahuan yang relatif baru mengenai “manusia” yang diformulasikan pertama-kalinya oleh Richard Bandler dan John Grinder pada tahun 1970an.
NLP bermula dari minat untuk melakukan duplikasi terhadap “keluar-biasaan” yang dimiliki oleh beberapa manusia yang diharapkan dapat “ditularkan” kepada manusia lainnya melalui suatu metodologi yang relatif dapat dipertanggung-jawabkan.
Di masa awalnya studi NLP dimulai dari ketika Richard Bandler seorang mahasiswa matematika di University of California, bersama dengan John Grinder seorang Associate Professor di bidang linguistic di universitas yang sama, melakukan pengamatan dengan seksama terhadap 3 orang yang memiliki kemampuan luar biasa dalam melakukan perubahan kepada orang lain, mereka ini adalah : Fritz Perls seorang pakar Gestalt Therapy, Virginia Satir seorang konsultan permasalahan rumah tangga, dan Milton H. Erickson seorang Hypnotherapist.
Penelitian terhadap ke-3 orang ini, menghasilkan formulasi awal dari NLP, yaitu di seputar metodologi untuk me-”model” keistimewaan orang lain (Human Excellence).
Pada hari ini, NLP telah semakin disempurnakan, bahkan telah menjadi suatu pengetahuan yang sangat di kenal di seluruh dunia. Pada saat ini definisi NLP sudah semakin meluas, dan berikut ini beberapa definisi yang sering dikemukakan mengenai NLP :
• The science of how the brain codes learning and experience.
• The study of the structure of subjective experience.
• An attitude and a methodology that leaves behind a trail of techniques
• A revolutionary approach to human communication and development.
• An accelerated learning strategy for the detection and utilization of patterns in the world.
• A system for describing, restructuring, and transforming a person’s meaning and cognitive understanding of the world they live in.
• A user’s manual for the brain.
Dari berbagai deskripsi di atas, maka dapat dimaknai bahwa NLP adalah salah satu metodologi untuk memahami pikiran manusia.
Nah Dibentuk Hasil
Di Dalam, NLP dilakukan pembedaan ANTARA "Goal"atau "Tujuan" Artikel Baru "Hasil" . Tujuan seringkali lebih mencerminkan sesuatu Yang kitd "inginkan", sedangkan "Outcome" lebih berarti sebagai "REVENUES bahasa Dari Hal-Hal Yang kitd lakukan". Hasil lebih mengacu kepada realita Yang membutuhkan persyaratan-persyaratan.
Berdasarkan terminologi di Atas, Maka berdasarkan pengetahuan NLP Maka setiap keinginan harus dipertegas agar dapat menjadi "Hasil". Dan agar Hasil inisial dapat BENAR-BENAR tercapai, Maka Perlu dilakukan perumusan sebelumnya agar Hasil inisial memiliki Landasan Yang cukup KUAT. Inilah Yang disebut sebagai "Well-Dibentuk Hasil".
Suatu Hasil agar BENAR-BENAR menjadi "Well-Dibentuk Hasil" sebaiknya memenuhi Hal-Hal sebagai berikut:
• Nyatakan hasil dalam hal positif
• Pastikan hasilnya berada dalam kendali Anda
• Jadilah seperti yang spesifik mungkin
• Memiliki prosedur eveidence sensorik berbasis
• Pertimbangkan konteks
• Memiliki akses ke sumber daya
• Pastikan hasilnya mempertahankan manfaat yang ada
• Periksa hasilnya secara ekologis suara
• Tentukan langkah pertama
Presuppositions of NLP
Dalam NLP dikenal istilah Presupposition atau dapat diartikan secara bebas sebagai “asumsi yang memberdayakan”. Disebut sebagai asumsi dikarenakan tidak dapat dijamin kebenarannya secara mutlak, akan tetapi secara logis dan empiris asumsi-asumsi ini akan sangat memberdayakan dalam menghadapi kehidupan.
Bahkan seorang pakar NLP pernah mengatakan bahwa mempelajari NLP salah satunya adalah sebagai upaya untuk meng-install-kan berbagai Presupposition ini ke dalam diri kita maupun ke diri orang lain.
Dalam NLP sangat banyak “diciptakan” Presupposition, bahkan selalu berkembang dan bertambah. Presupposition ini dipergunakan sebagai landasan utama di berbagai area implementasi NLP.
Berikut ini beberapa Presupposition yang paling dikenal :
• The Map is Not The Territory
• Everyone Lives in Their Unique Model of The World
• Experience Has a Structure
• Life, Mind, and Body Are One System
• The Meaning of a Communication is The Response You Get
Irresistible Communication : Komunikasi Tanpa Penolakan
By : Ronny F. Ronodirdjo
Kabar baiknya sekalipun kita tak punya kemampuan seperti Jaka, yang seakan bawaan lahir, ternyata kita bisa mempelajarinya dengan cukup mudah. Saat ini sudah berkembang pesat sebuah bidang baru yang dikenal dengan Neuro Linguistic Programming (NLP). Melalui NLP orang dapat memodel keunggulan setiap orang lain, karena NLP mampu memecah kode kode sukses yang dimiliki orang orang yang berhasil sehingga dapat diduplikasi oleh setiap orang.
Ada berbagai teknik rapport yang dikembangkan dalam NLP. Dalam tulisan ini kita akan mempelajari beberapa teknik yang basic. Jangan terkecoh dengan istilah basic, karena dibalik kesederhanaan hal basic itu menyimpan kekuatan hubungan yang sangat powerful. Teknik ini bahkan Anda dapat pergunakan pada orang yang baru Anda kenal. Yang penting adalah keberanian dan konsistensi melatihnya. Sejalan dengan seringnya dilatih, maka akan terasa berjalan normal dan wajar.
Rapport Building
Komunikasi ternyata mirip dengan situasi penjualan, sekitar 83% keberhasilannya ditentukan jika pembeli menyukai penjual. Kata kunci dari menyukai adalah adanya rasa kesamaan di antara keduanya. Seseorang menyukai orang lain jika ada sesuatu yang sama antara dirinya dengan diri orang lain tersebut.
Anda pasti pernah berkenalan dengan kawan baru, jika tertarik dengannya, maka pembicaraan secara otomatis akan mencari kesamaan diantara anda berdua. Misal menanyakan asal usul daerah, asal sekolah, atau hal yang lainnya. Jika ternyata kita memiliki kesamaan, rasanya tiba tiba dekat dengan kawan baru itu. Kesamaan membuat orang saling menyukai, jika sudah suka akan mempercepat munculnya proses percaya (trust).
Kepercayaan kepada kita akan membuat mereka merasa Anda berada di pihaknya. Orang membeli kepercayaan terlebih dahulu, baru membeli ide kita. Dalam berbagai percobaan sosial, para peneliti telah melaporkan bahwa kepercayaan itu amat penting bagi sukses komunikasi. Kalau sudah ada kepercayaan, orang akan lebih mudah menerima saran saran, memberikan lebih banyak waktu dan secara terbuka berbicara dengan kita, bahkan pada hal-hal yang terkadang sensitif.
Secara umum NLP menganjurkan 2 cara membangun pondasi kesamaan agar kita disukai orang lain dalam berkomunikasi, yaitu :
1. Bangun pondasi kesamaan fisiologis / postur tubuh
2. Bangun pondasi kesamaan dalam berkata kata.
Sebagai ilustrasi pondasi yang pertama, Lady Diana terkenal pandai menjalin hubungan dengan semua orang, bahkan pada anak yang masih kecil. Namun sedikit yang tahu bahwa itu bukan bakat yang dibawa sejak lahir. Lady Diana belajar memodel dunia anak anak dari guru NLP, Anthony Robbins. Saat mendekati anak, Lady Di akan berjongkok dan memasang muka seperti anak-anak.
Pengalaman mendermin tanpa sadar ini mungkin pernah terjadi pada Anda. Pada saat berbicara dengan kawan akrab dan terjadi kecocokan, makin lama posisi tubuh keduanya semakin mirip satu sama lain seperti layaknya orang bercermin. Bahkan jika anda perhatikan lebih jauh, sepertinya saling menirukan tanpa disadari. Proses pencerminan ini terjadi dalam level alam bawah sadar.
Dari kedua contoh di atas, maka dengan sengaja kita dapat melakukan pencerminan untuk mendapatkan rapport pada orang lain secara mendalam dan cepat. Menariknya, yang dapat kita cermin bukan hanya postur tubuh (gesture), namun kita juga bisa mencermin pola nafas (kecepatan, posisi tekanan), gerak mata, rona wajah, tinggi rendah suara, kecepatan berbicara, dll. Kurangi atau tambah kecepatan bicara Anda sesuai dengan kecepatan lawan bicara. Anda, demikian juga dengan tinggi rendah nada suara. Mereka akan merasa sangat nyaman, karena merasa sama dengan kita.
Mirrorring berbeda dengan “mimicking”, mirrorring harus dilakukan dengan sangat subtle (tidak kentara), sehingga alam sadar lawan bicara tidak mengenalnya namun dikenali oleh alam bawah sadar. Untuk meningkatkan ketidakkentaraan, Anda dapat melakukan cross mirrorring, yakni melakukannya dengan sedikit berbeda namun esensinya mirip. Semisal lawan bicara menggerakkan tangan kiri, maka Anda dapat menggerakkan tangan kanan. Semisal ia menumpangkan kaki kanannya di atas kaki kiri, maka Anda dapat melakukan dengan menyilangkan kaki kanan di depan kaki kiri tanpa menumpangkannya. Anda juga bisa melakukan yang disebut matching, yakni jika lawan bicara menyilangkan tangan maka kita menyilangkan kaki. Matching adalah melakukan pencerminan dengan bagian anggota tubuh yang berbeda.
Harus dicatat, mirrorring memiliki esensi ‘respek’, yakni ingin memhami alam pikiran orang lain karena kita merespeknya dengan cara menyamakan posisi tubuhnya. Sedangnya mimicking adalah meniru-niru gerakan orang lain tanpa respek.
Pondasi kesamaan yang kedua adalah menyamakan kata kata (verbal mirrorring). Menyamakan kata-kata dalam NLP tidaklah sekedar menyamakan kata yang diucapkan oleh lawan bicara. Yang disamakan adalah sesuatu yang disebut predikat, yang menunjukkan preferensi pikiran lawan bicara dalam mengolah informasi.
PREFERENSI SISTEM PENAFSIRAN DAN PREDIKAT
Orang dengan preferensi V melihat dunia, orang dengan preferensi A mendengarnya, orang dengan preferensi K merasakannya, sedangkan orang dengan preferensi Ad mendengarkannya dengan kata-kata sendiri (konseptualisasi). Keempat cara ini akan membentuk peta peta mental, yakni cara seseorang mengorganisasikan semua stimulus yang diterima. Sistem sistem itu menolong kita memahami dunia dan berhubungan dengannya.
Oleh sebab itu, bila Anda mengetahui bagaimana membaca peta mental seseorang, berarti Anda memiliki alat yang maha dahsyat untuk mengetahui bagaimana pikiran seseorang bekerja. Para manajer yang mengetahui peta peta mental yang digunakan oleh anak buahnya, akan memperoleh hasil lebih balk. Dasarnya adalah karena secara harfiah, mereka dapat memahami cara anak buahnya dalam berpikir dan mengolah informasi selama bekerja.
Salah satu cara untuk mengetahui peta mental orang lain termasuk tipenya dapat dilakukan dengan jalan mengamati predikat yang digunakan dalam berbicara. Orang visual akan mengatakan: “Saya bisa melihat point penting yang Anda maksudkan.” Sedangkan orang auditorial akan mengatakan “Kedengarannya ide Anda cukup menarik”. Sementara orang kinestetik akan mengucapkan “Saya dapat merasakan kekuatan yang tersembunyi dari gagasan Anda.” Disisi lain seorang bepreferensi Ad akan mengatakan “Setelah saya renungkan, gagasan Anda bisa saya terima.”
Dengan mengamati kecenderungan penggunaan predikat yang dipergunakan oleh seseorang secara ekstensif, maka kita bisa mengetahui preferensi berpikirnya. Dengan demikian, saat berbicara dengannya, gunakan predikat yang cenderung sama dengan yang dipergunakannya. Misalkan calon pembeli mengatakan “Hhmmm, nampaknya menarik, namun saya belum melihat apa keuntungan saya jika membeli jasa yang Anda tawarkan ?”. Maka kita bisa menjawab: ”Oke, kelihatannya Anda sangat menguasai persoalan ini, jika jasa ini kita pandang dari perspektif investasi, maka…”
Dengan jalan ini lawan bicara tak perlu menerjemahkan ulang kata kata kita dalam modus yang cenderung mereka sukai, sehingga ia terhindar dari kebingungan menangkap maksud kita. Jadi bila Anda tidak berkomunikasi dengan orang lain menurut cara yang mereka sukai, bahayanya adalah pembicaraan Anda akan menjadi tidak mudah dicerna oleh lawan bicara.
Mempraktekkan ketiga hal basic ini saja sudah akan menjadikan Anda sebagai irresistible communicator (selalu diterima orang lain). Terlebih jika Anda. mampu menguasai skill dan teknik NLP lainnya. Tentunya ketrampilan yang kita bahas diatas bisa dipergunakan dalam lingkup keluarga, hubungan pertemanan, sosial, pacaran dan sebagainya.
Back to Basic pada Blog terkait atau pada halaman ;
TUTORIAL MENGENAL DAN BELAJAR HYPNOSIS HINGGA THERAPI HIPNOTIS - Selengkapnya
Perlu diketahui pada Back to Basic tersebut, adalah menyajikan tentang Tutorial Cara Belajar Hypnosis selengkapnya, dan disajikan dengan tahap demi tahap untuk melakukan praktek hipnotis, serta evaluasi atas setiap tahapan dimaksud !
Adapun seluruh materi yang ditampilkan di situs ini merupakan hasil edit dari suntingan E-Book dan cuplikan artikel yang khusus membahas tentang Hypnosis.
Mempelajari dengan cara “Self Study” membutuhkan disiplin yang kuat serta mental pembelajar mandiri. Oleh karena itu anda adalah faktor utama atas keberhasilan anda !
Jika memang anda memiliki niat yang kuat, serta bersedia untuk melakukan tahap demi tahap yang disarankan, maka andapun akan berkesempatan pula untuk menjadi seorang ahli, bahkan tidak mustahil anda dapat melampaui mereka yang dididik secara khusus di kelas “Live Training” selama berpuluh-puluh jam !
Edit; wawansurya
Sumber ;
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com
HIPNOTIS.NET
Ensiklopedia Hipnotisme Indonesia
merchant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar